Network
PR BEKASI – Indonesia khususnya DKI Jakarta saat ini tengah memasuki era tatanan kehidupan normal baru setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk mengurangi pergerakan virus COVID-19.
Saat ini di beberapa daerah di Indonesia, aktivitas sudah mulai berjalan meskipun harus terbiasa dengan protokol kesehatan.
Seperti menjaga jarak aman, selalu memakai masker, etika batuk dan bersin serta juga memastikan untuk selalu mencuci tangan di saat akan melakukan atau sudah melakukan aktivitas.
Baca Juga: Dorong Minat Baca Mahasiswa yang Rendah, Perpustakaan Digital Diharapkan Jadi Solusi
Beberapa tempat seperti cafe, restoran, dan pusat perbelanjaan sudah mulai dibuka.
Rencana selanjutnya yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta adalah membuka kembali bioskop.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI pada Minggu, 30 Agustus 2020 Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta meminta ketika bioskop dibuka kembali. Mereka berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang dilakukan secara ketat.
“Untuk fasilitas pendukung pencegahan COVID-19, kita minta setiap pengelola bioskop menyiapkan QR Code, wastafel cuci tangan, hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh, traffic pengunjung juga harus diatur, petugas bioskop diminta menggunakan masker, face shield, penjagaan jarak harus diatur, dan mengenakan sarung tangan. Alhamdulillah hari ini saat kita lihat langsung ke lokasi telah dipersiapkan. Semoga ini terus konsisten dijalankan,” kata Riza Patria pada Minggu, 30 Agustus 2020.
Baca Juga: Pemerintah Berikan Bantuan untuk UMKM, idEa: Sudah Tepat, karena Cashflow Mereka Terganggu
Pada kesempatan yang sama, Ariza juga melihat langsung simulasi dan konsep protokol kesehatan yang akan diterapkan oleh manajemen XXI Cinema saat beroperasi kembali nantinya.
Mulai dari pintu masuk gedung XXI hingga memasuki studio.
Menurut Ariza, salah satu alasan bioskop akan kembali dibuka bahwa dia menilai karena konsep penanganan pengunjung bisa dikelola dengan lebih disiplin.
“Kalau di bioskop, pegunjung akan menghadap ke satu arah karena belum saling mengenal dengan semuanya, sementara kalau restoran dan perkantoran pasti akan saling berhadap-hadapan karena saling mengenal. Sehingga potensi penyebaran di bioskop menjadi lebih kecil, karena potensi saling bicara juga tidak diizinkan,” ujar Ariza.
Baca Juga: Persipura Jayapura Kembali Latihan Jelang Liga 1, Jacksen F. Tiago: Tiga Orang Cedera
Selain itu, Ariza juga memberikan imbauan kepada pihak pengelola bioskop agar memperhatikan dan memastikan sirkulasi udara di dalam studio atau ruangan menonton.
Dia meminta pihak pengelola bioskop untuk selalu rutin melakukan penyemprotan cairan desinfektan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, baik bagi pekerja maupun pengunjung, jika beroperasi kembali nanti.***
