Ma'ruf Amin Sebut Kecerdasan Buatan Jadi Solusi Negara dalam Revolusi Industri 4.0

- 31 Agustus 2020, 13:35 WIB
Wapres RI KH. Ma'ruf Amin.*/dok. PR
Wapres RI KH. Ma'ruf Amin.*/dok. PR /

 

PR BEKASI - Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebut kecerdasan buatan jadi solusi negara dalam Revolusi Industri 4.0, sehingga Indonesia tidak lagi menjadi pasar di industri itu.

"Kecerdasan buatan menjadi jalan keluar agar negara tidak sekedar menjadi pasar, melainkan juga sebagai pelaku dari Revolusi Industri 4.0," kata Ma'ruf Amin dalam sambutannya di acara Pengenalan Kampus unika Atma Jaya, Jakarta, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 31 Agustus 2020.

Menurutnya, kecerdasan buatan bisa dikembangkan menjadi model bisnis baru, dan diperlukan keahlian dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.

Baca Juga: Viral, Video Detik-Detik Kecelakaan 3 ABG Perempuan Pengendara Motor di Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Masa mendatang menurutnya, pembangunan akan dipengaruhi oleh disrupsi di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Disrupsi atau gangguan-gangguan yang mempengaruhi industri seperti munculnya kompetitor baru beserta penemuan-penemuan baru dalam teknologi.

Perubahan dari cetak ke digital menjadi salah satu bentuk teknologi yang menjadi salah satu disrupsi yang ada saat ini.

Baca Juga: Kronologi Pemotor Bonceng Tiga Masuk Tol Japek, Pelaku Mengaku Dikejar Mobil Misterius

“Menguatnya pemanfaatan kecerdasan buatan, penggunaan 'big data', dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi akan menyebabkan pembangunan tidak lagi lineear, tapi bersifat eksponensial yang berkembang secara pesat," ujar Ma'ruf Amin.

Dia juga megatakan keberhasilan dalam pembangunan akan terjadi dengan dukungan kerjasama antara perguruan tinggi dan sektor industri.

"Kerja sama dengan berbagai pihak terkait harus terus dilakukan dalam berbagai bidang untuk menghasilkan karya-karya terbaik bangsa," katanya.

Baca Juga: Viral Video Pemotor Bonceng Masuk Tol Tanpa Helm Masuk Tol Japek, Jasa Marga Tindak Tegas Pelaku

Untuk itu, Indonesia memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas unggul untuk menjadi pelaku industri 4.0.

SDM berkualitas itu ditandai dengan banyaknya jumlah pekerja yang merupakan lulusan perguruan tinggi.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), angka penduduk Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas tergolong rendah.

“Dari 137,90 juta Revolusi Industri penduduk usia 15 tahun yang bekerja, menurut data angkatan kerja Febuari 2020 hanya sekitar 14,22 juta orang atau hanya 10,3 persen di antaranya yang merupakan lulusan perguruan tinggi," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x