Nakes Terpapar Covid-19 Semakin Meningkat, IDI Khawatir Terjadi Penurunan Kualitas Pelayanan Medis

- 15 September 2020, 12:06 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan.
Ilustrasi tenaga kesehatan. /learndirect.com/

 

PR BEKASI - Tenaga Kesehatan (Nakes) adalah profesi terdepan dalam melawan Covid-19. Sayangnya, kasus nakes terpapar Covid-19 malah semakin meningkat.

Seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melaporkan adanya peningkatan jumlah dokter di Indonesia yang terpapar Covid-19.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Adib Khumaidi mengatakan, kondisi ini akan berdampak pada kualitas pelayanan medis terhadap masyarakat di Indonesia. Apalagi bagi mereka yang berada di daerah dengan ketersediaan tenaga medis yang masih terbatas.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Alami Penurunan, Libya Siap lanjutkan Produksi

“Kematian dokter yang saat ini mencapai 115 dokter, dengan asumsi 1 dokter melayani 2.500 orang, maka menggambarkan sebanyak 300.000 rakyat Indonesia akan kehilangan pelayanan dokter. Begitu juga dengan meninggalnya dokter gigi dan perawat," katanya.

"Apalagi dengan meninggalnya dokter spesialis yang saat ini masih dirasakan kurang di Indonesia,” ketanya menambahkan.

Kondisi ini ditambah dengan fakta bahwa jumlah dokter di Indonesia masuk terendah kedua di Asia Tenggara.

Baca Juga: Hadapi 3 Bencana, Gubernur Kalteng Kerahkan Helikopter untuk Salurkan Bantuan Korban Banjir

“Yaitu sebesar 0,4 dokter per 1.000 penduduk. Artinya Indonesia hanya memiliki 4 dokter yang melayani 10.000 penduduknya. Rasio dokter spesialis juga rendah, sebesar 0,13 persen per 1.000 penduduk. Selain itu, distribusi tenaga medis dan tenaga kesehatan juga terkonsentrasi di Jawa dan kota-kota besar,” katanya melengkapi.

Dokter bagi dia merupakan aset bangsa, sementara investasi untuk mencetak dokter hingga dokter spesialis tidak dengan uang yang sedikit. Sehingga kehilangan dokter tentunya menjadi ancaman tersendiri bagi kualitas pelayanan medis.

Oleh karenanya, Adib mendorong agar pemerintah tegas dalam membuat langkah-langkah kongkrit untuk menjamin keselamatan para dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

Baca Juga: Taat PSBB DKI Jakarta, Persija Terpaksa Latihan di Jawa Barat

Hal itu menurutnya, bisa melalui pembentukan Komite Nasional Perlindungan dan Keselamatan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.

“Yang bertugas mengintegrasikan seluruh stakeholder kesehatan untuk fokus dalam upaya perlindungan dan keselamatan serta upaya-upaya pengawasan,” katanya.

“Kebutuhan dokter tentunya menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi organisasi profesi dan perhimpunan-perhimpunan spesialis untuk tetap dapat menjamin proporsi pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Diduga Meninggal Karena Covid-19, Happy Salma dan Acha Kenang Ade Firman Hakim Sosok yang Periang

Terpantau dari situs https://www.covid19.go.id/ kasus Covid-19 di Indonesia pada 14 September 2020, mencapai 221.523 dengan tambahan kasus 3.141 Kasus, pasien dirawat 54.277, pasien meninggal dunia 8.841 dan pasien dinyatakan sembuh 158.405.

Diharapkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mengikuti PSBB.

Hal ini bertujuan agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid,-19 dan membuat pelayanan di rumah sakit makin meningkat.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x