DN Aidit Jadi Perbincangan Warganet, dari Ucapan sang Putra hingga Disebut Keturunan Habaib

- 25 September 2020, 21:32 WIB
DN Aidit saat menghadiri acara Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin tahun 1958.
DN Aidit saat menghadiri acara Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin tahun 1958. /

“Pedagang itu menikah dengan seorang janda penduduk setempat, yang telah mempunyai seorang anak bernama Nuh,” ucap Habib Zen.

Nuh menjadi anak angkat dari saudagar Arab tersebut, dan menganggap dirinya sebagai keturunan marga Al-Aidid.

Baca Juga: Jalani Hidup Jadi Model Majalah Dewasa, Perempuan Ini Tewas Mengenaskan Saat Akan Jalani Pemotretan

Namun, karena adanya cara penulisan Aidid dari waktu ke waktu, maka nama Aidid dia sebut berubah menjadi Aidit oleh bahasa setempat.

“Jelasnya huruf D pada akhir kata Aidid diganti dengan huruf T, sehingga namanya menjadi Nuh Aidit. Setelah Nuh Aidit dewasa dia menikah, dan dari pernikahannya lahirlah seorang anak laki-laki yang bernama ‘Jakfar’,” tutur Habib Zen.

Setelah Nuh dan istrinya meninggal dunia, Jakfar bin Nuh dibawa ke Jakarta dan diasuh keluarga pamannya (adik ibu).

Baca Juga: Mantan Tim Mawar Masuk ke Kemenhan, Amnesty International Indonesia: Pemerintah Salah Langkah!

Jauh setelah itu, tepatnya ketika Jakfar bin Nuh dewasa, dia terpengaruh ajaran-ajaran komunis, sehingga menjadikannya bagian dari anggota Partai Komunis Indonesia.

“Selanjutnya dia mengganti namanya dengan Dipa Nusantara Aidit yang kelak merupakan Gembong Komunis di Indonesia,” ungkap Habib Zen.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x