Viral Penampakan Gunung Salak Terbelah, BNPB Beri Peringatan ke Warga

- 27 September 2020, 09:40 WIB
Viral terbelahnya Gunung Salak, Bogor akibat longsor.
Viral terbelahnya Gunung Salak, Bogor akibat longsor. /BNPB

PR BEKASI - Beredar kabar viral di media sosial mengenai foto dan video terbelahnya Gunung Salak di Perbatasan Bogor dan Cianjur, Jawa Barat.

Mengetahui kabar tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut peristiwa tersebut karena tanah longsor. Longsoran dipicu salah satunya karena hujan yang sangat lebat dan angin kencang pada Senin, 21 September 2020.

Berdasarkan laporan dari Resor PTNW Gunung Salak 1 pada Kamis, 24 September 2020, curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan longsoran di bibir sungai. Laporan tersebut bersumber dari Wilayah pemantauan di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Beli Celana Dalam Dinar Candy Rp50 Juta, Bobby Stuntrider Ungkap Alasannya: Saya Merasa Tertantang

Identifikasi lapangan hingga jalur Sungai Cikedung dari hulu atau puncak Salak 3 sampai hilir (Palalangon). 

"Luapan Sungai Cikedung juga dipicu oleh rusaknya jalur sungai, seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir," kata Kepala BNPB, Doni Monardo dalam keterangannya pada Sabtu, 26 September 2020 yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Beberapa catatan terkait dengan kerusakan yang teridentifikasi yakni tertutupnya akses jalan dari Kampung Palalangon dan Kampung Loji dan longsor di tiga wilayah yang menimpa rumah warga, musala dan jembatan penghubung Palalangan dengan Loji. 

Hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak-3 menyebutkan terdapat longsoran di sepanjang bibir hulu sungai akibat hujan deras pada Senin lalu.

Baca Juga: Sempat Anggap Covid-19 Sebuah Konspirasi, Kini Pria Ini Bagikan Pesan Penting Usai Terinfeksi

Di samping itu, pada pemantauan saat itu Tim Resor Salak-1 dan PSSEJ tidak menemukan adanya bekas penebangan liar. Bencana longsor akibat fenomena alam, kayu yang dibawa air sungai merupakan longsoran sepanjang aliran sungai. 

Pada saat kejadian, tinggi air sungai di hulu atau puncak Salak 3 cukup tinggi dan air terpecah di lokasi persawahan dan ladang atau kebun masyarakat.

Pada cuaca normal aliran air sungai sangat kecil, dan akan sangat besar pada saat hujan deras atau ekstrem.

Menyikapi hal itu, Doni meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mengingatkan masyarakat yang berada di bagian bawah dan di sekitar kawasan agar berhati-hati. 

Baca Juga: Viral Video Joget Muda-mudi di Kafe Bekasi, Tri Adhianto: Sudah Kami Segel

“Jangan sampai kena material longsor. Kalau ada yg berisiko, ambil langkah mengungsi selama musim hujan,” katanya. 

Dalam laporan yang diterima BNPB, Danramil Cijeruk dan babinsa wilayah setempat telah melakukan pengecekan ke lokasi.

Masyarakat diimbau waspada dan siap siaga mengingat Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menginformasikan peringatan dini cuaca, khususnya pada 26 dan 27 September 2020.

Prakiraan BMKG menyebutkan wilayah Jawa Barat termasuk salah satu wilayah dengan potensi hujan lebat yang diikuti dengan petir/kilat dan angin kencang, sedangkan pada 28 September 2020, potensi hujan masih dapat terjadi dengan disertai petir atau kilat dan angin kencang.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x