Apa Rahasia 'Penyambung Lidah Rakyat' yang Tertulis Batu Nisan Hitam Makam Bung Karno?

- 4 Oktober 2020, 15:09 WIB
Batu nisan hitam makam Bung Karno.
Batu nisan hitam makam Bung Karno. /RRI/Anik/

"Jadi didatangkan dulu masih mentahan ya. Sejenis ini, satu rumpun, (batu nisan dan gapura), semua dari Trenggalek. Jadi marmer yang ada di Trenggalek itu yang hitam ini," katanya, Minggu, 4 Oktober 2020, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Ketika memasuki area pemakaman, suasana terasa lebih adem. Karena sekeliling makam, menggunakan batu marmer sebagai ubin atau pelatarannya. Hanya saja, marmer yang digunakan berwarna putih kekuningan.

Baca Juga: Kerap Pamer Barang Mewah dari Luar, Syahrini Kini Pakai Tas Hasil UMKM dalam Negeri: Ini Sepadan

"Kemudian, kalau yang putih ini dari Tulungagung," ucapnya.

Kahfi mengatakan, tidak ada filosofi khusus terkait batu nisan warna hitam yang menjadi penanda makam Bung Karno tersebut. Hanya saja, semasa Bung Karno masih hidup, ingin dimakamkan dengan ditandai batu nisan bertuliskan "Penyambung Lidah Rakyat".

"Penyambung Lidah Rakyat" adalah istilah/gelar yg disematkan pada presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Baca Juga: Kerap Pamer Barang Mewah dari Luar, Syahrini Kini Pakai Tas Hasil UMKM dalam Negeri: Ini Sepadan

Semua sebutan-sebutan yang mentereng itu, bukanlah tujuan dan keinginannya, namun merupakan penghargaan dari rakyat kepada perjuangannya selama ini, yang sebenarnya Bung Karno hanya bergerak dan bertindak atas kehendak rakyatnya,

Sampai kapanpun, hanya keinginan itulah yang akan selalu dia bawa dan dia pertimbangkan, pada setiap perjuangannya, di manapun sampai kapanpun, hingga akhir hayatnya.

Hingga dinyatakan didalam suatu kesempatan, bahwa Bung Karno tak menghendaki segala macam gelar dan protokol, terbawa di dalam batu nisannya kelak, Bung karno mewanti-wanti, nanti apabila Beliau dikuburkan agar diberikan batu nisan sederhana.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah