Unik, Keluarga di Sumatra Barat Miliki Mata Biru Seperti Kucing, 'Menangis' Saat Lihat Matahari

- 13 Oktober 2020, 08:58 WIB
Keluarga dengan sindrom Waardenburg, Tuti Fariani (kiri), Muthia Eriani (kanan), Amira (kedua kanan), dan Gibran (kedua kiri), berada di rumahnya, di Jorong Galanggang Tangah, Nagari Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Keluarga dengan sindrom Waardenburg, Tuti Fariani (kiri), Muthia Eriani (kanan), Amira (kedua kanan), dan Gibran (kedua kiri), berada di rumahnya, di Jorong Galanggang Tangah, Nagari Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. /Antara

Baca Juga: Sambut Demonstran 'Kepung Istana', Polisi Tutup Akses ke Patung Kuda Cegah Membludaknya Massa

Ia mengatakan meski mata birunya adalah turunan, tetapi tidak semua anggota keluarganya memiliki bola mata sama.

Uniknya, di antaranya anak-anaknya ada yang bermata biru sebelah, ada yang tidak terlalu biru, ada yang biru keduanya, dan ada yang tidak biru sama sekali. 

Misalnya anak pertamanya memiliki mata berwarna biru sebelah kanan sedangkan mata sebelahnya lagi berwarna cokelat, anak kedua juga ada sedikit tapi tidak terlalu jelas birunya. 

Anak yang ketiga memiliki mata biru keduanya, anak keempat dan lima tidak memiliki mata biru, dan dia sendiri yang memiliki mata satu berwarna coklat dan satu lagi biru.

Baca Juga: Jawab Tudingan Gerakkan Massa Demonstrasi, SBY: Hubungan Saya dengan Airlangga, Luhut, atau BIN Baik

Ia mengaku meski memiliki warna mata berbeda dengan kebanyakan orang ia sangat senang dengan warna matanya itu dan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

"Dulu malu karena disebut orang mata kucing, tapi sekarang tidak lagi karena banyak orang yang ingin matanya berwarna dengan menggunakan softlens," ucapnya.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x