Antisipasi Keramaian Saat Cuti Bersama, Pengunjung Malioboro Diminta Gunakan Masker dan Face Shield

- 20 Oktober 2020, 06:01 WIB
Kawasan Malioboro sebagai andalan tempat wisata Kota Yogyakarta, DIY disemprot cairan desinfektan, Kamis, 10 September 2020.
Kawasan Malioboro sebagai andalan tempat wisata Kota Yogyakarta, DIY disemprot cairan desinfektan, Kamis, 10 September 2020. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PR BEKASI – Meski diimbau untuk di rumah saja, cuti bersama pada akhir Oktober nanti diprediksi tetap akan dibanjiri oleh masyarakat. Beberapa kota tujuan wisata diprediksi tetap akan menjadi primadona meskipun sedang dalam masa pandemi COVID-19.
 
Salah satu kota yang diketahui mempunyai banyak kawasan wisata adalah Yogyakarta, dengan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata unggulannya yang menawarkan wisata belanja dan kuliner.
 
Namun di masa pandemi ini, bagi Anda yang berniat untuk berlibur ke Yogyakarta khususnya mengunjungi Malioboro, tidak hanya cukup memakai masker untuk menghindari penyebaran dan penularan COVID-19.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Bekasi, Selasa 20 Oktober 2020, Empat Wilayah Ini Akan Terdampak 

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengeluarkan kebijakan bagi pelaku usaha dan wisata, termasuk pengunjung ke Malioboro Yogyakarta wajib mengenakan pengaman wajah, selain masker.
 
“Sekarang ini bermasker saja tidak cukup, maka masyarakat yang memasuki kawasan Malioboro juga harus ber-face shield,” kata Haryadi, Selasa 20 Oktober 2020, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs berita RRI.
 
Haryadi pun meluncurkan “Gerakan Malioboro Berface Shield” untuk meningkatkan kualitas protokol kesehatan di kawasan Malioboro.
 
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran COVID-19 karenanya diperlukan peningkatan protokol kesehatan selain pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, juga menggunakan face shield atau pelindung wajah.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Bekasi, Selasa 20 Oktober 2020, Catat Syaratnya 

Jumlah keseluruhan yang dibagikan mencapai 7.500 face shield dan 5 ribu masker yang diberikan kepada para pedagang dan pelaku wisata di Malioboro, termasuk para pengunjung yang datang ke destinasi ini.
 
“Sekarang ini bermasker saja tidak cukup, maka masyarakat yang memasuki kawasan Malioboro juga harus ber-face shield,” kata Haryadi.
 
Menurut Walikota, di tengah pandemi COVID-19, berbagai upaya dilakukan untuk tetap menggerakkan perekonomian yang sempat terpuruk. Hal ini mengingat Malioboro terdapat aktivitas yang tinggi, baik usaha, wisata maupun aktivitas lainnya.
 
“Pertimbangan inilah yang perlu dilakukan Pemkot beserta lintas sektor lain untuk lebih meningkatkan kualitas penyelenggaraan protokol kesehatan,” ucapnya.

Baca Juga: Bikin Geger Warga Setempat, Para Nelayan di Maluku Ini Temukan Ikan Hiu Bermata Satu 

Haryadi Suyuti menambahkan, Malioboro sebagai etalase kota Yogyakarta maupun Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak hanya wajib bermasker.
 
Pengunjung terutama pelaku wisata yang berada di kawasan Malioboro diharapkan selalu menggunakan face shield untuk mencegah penularan COVID-19.
 
Di sisi lain, Presidium PKL Malioboro, Sujarwo mengatakan, diperlukan kesadaran semua pihak untuk menjaga Malioboro sebagai pusat perekonomian dan pariwisata.
 
“Ke Malioboro tidak cukup dengan masker, akan tetapi berface shield harus direspons semua pihak, termasuk pengunjung Malioboro sesuai dengan ajakan Wali Kota, Haryadi Suyuti, (demi) menggeliatkan usaha para PKL,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi PKL Indonesia Kota Yogyakarta, Wawan Suhendra mengemukakan, penggunaan face shield ini penting bagi para pelaku usaha di Malioboro.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x