Kadin Perkebunan Kalbar: Perusahaan Perkebunan Sawit Miliki Peran Strategi Cegah Karhutla

- 25 Oktober 2020, 20:23 WIB
Kabut asap menyelimuti Jembatan Siak IV di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat, 13 September 2019. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera menyatakan hasil pengukuran Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sebagian besar daerah di Riau dalam kategori berbahaya karena tercemar asap Karhutla.
Kabut asap menyelimuti Jembatan Siak IV di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat, 13 September 2019. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera menyatakan hasil pengukuran Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sebagian besar daerah di Riau dalam kategori berbahaya karena tercemar asap Karhutla. /ANTARA/

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Anies Baswedan Umumkan PSBB Transisi Diperpanjang Mulai Besok

"Tahun ini, tidak ada kabut asap yang parah. Kita hanya dihadapkan bencana Covid-19. Namun, ada hal sama dari dua bencana ini, yakni kita dituntut pakai masker," tuturnya menambahkan.

Saat ini, terdapat 3.308 juta hektare izin telah diterbitkan bupati untuk 347 perusahaan di Kalbar. Dari luasan yang ada, terdiri atas perkebunan besar 1.171 juta hektare, perkebunan besar negara 30.061 hektare, dan perkebunan rakyat 707.438 hektare.

"Produksi CPO (Crude Palm Oil) di Kalbar capai 4.02 juta ton per tahun. Total sirkulasi uang terkait sawit di Kalbar, lebih dari Rp70 triliun per tahun," ujar Heronimus Hero.

Baca Juga: Tahu Rumahnya Akan 'Dirusak', Seekor Komodo Ini Hadang Truk Pembangunan ‘Jurassic Park’

"Jadi, kontribusi sawit bagi ekonomi daerah tentu besar, yakni sekitar 12 persen dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kalbar." ucapnya menambahkan.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x