Menurutnya, terdapat tanah gambut di dalam mayoritas wilayah usaha perkebunan sawit di Kalbar.
Sementara tanah gambut sendiri, memiliki potensi yang besar dan sulit dikendalikan jika terbakar.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Pensiun demi Mendiang sang Ayah, McGregor Ungkap Hal Ini
"Nah, itu harus tetap menjadi perhatian serius perusahaan. Pemerintah terus memantau dan mendampingi, agar perusahaan betul-betul dengan serius soal lingkungan ini," ujar Heronimus Hero.
"Perusahaan harus komitmen dengan ketentuan yang telah ada, bukan malah sebaliknya," ucapnya menambahkan.
Heronimus Hero mengatakan, jangan sampai nilai ekonomis yang tinggi dari komoditas sawit, dialihkan untuk pemadaman Karhutla.
Baca Juga: PEM Akamigas Selaraskan Pendidikan Selaras dengan Kebutuhan Dunia Industri
Menurutnya, lebih baik fokus ke pencegahan yang lebih murah dan cepat, serta tidak berdampak luas bagi berbagai aspek kehidupan.
Pihaknya juga terus memantau fasilitas pencegahan perkebunan, sesuai ketentuan yang ada, dan juga melakukan rapat koordinasi yang baru-baru ini telah dilaksanakan. Sehingga, sinergi pemerintah dan perusahaan semakin baik.
"Bersyukur tahun ini di Kalbar, sampai Agustus 2020, titik api jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya. Luas lahan yang terbakar tahun ini, sekitar 2.500 hektare," ujar Heronimus Hero.