Network
PR BEKASI - Telah diketahui bahwa Sugi Nur Raharja yang akrab disapa dengan Gus Nur telah ditangkap di rumahnya di Pakis, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 24 Oktober lalu.
Penangkapan itu dilandasi atas perkataan Gus Nur dalam sebuah dialog di kanal YouTube Refly Harun yang mengandung ujaran kebencian. Laporan itu dibuat oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, Azis Hakim ke Bareskrim Polri, Jakarta, pada Rabu, 21 Oktober 2020.
Tentunya penangkapan tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai elemen di masyarakat. Tak terkecuali dari seorang Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
Baca Juga: Unggah Video Sikap Erdogan Terhadap Prancis, Yusuf Mansur Minta Jokowi dan Retno Marsudi Ambil Sikap
Ali Ngabalin memberikan apresiasi kepada Polri yang telah menangkap Gus Nur terkait dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik Nahdlatul Ulama (NU).
Dirinya juga berharap Polri juga bisa menangkap Refly Harun dan Ustaz Muhammad Yahya Waloni.
Menurutnya Refly selaku pemilik akun YouTube kerap melontarkan kritik pedas ke pemerintahan Indonesia begitu juga Ustaz Yahya Waloni.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Dirlantas Polda Metro Jaya Sebut Tidak Ada Razia Selama Operasi Zebra Jaya 2020
Ali Ngabalin juga berharap Gus Nur bisa berhenti menyebar kebencian agar kerukunan bangsa bisa terjaga. Dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat Indonesia agar berhenti menghujat dan mencaci maki orang lain.
