Komentari Ucapan Megawati yang Sebut Generasi Muda Sekarang Manja, Ernest: Mungkin Bu Mega Lupa

- 29 Oktober 2020, 16:24 WIB
Kolase foto Ernest Prakasa (kiri) yang tidak terima Megawati (kanan) menyebut generasi muda sekarang manja.
Kolase foto Ernest Prakasa (kiri) yang tidak terima Megawati (kanan) menyebut generasi muda sekarang manja. /Instagram ernestprakasa /ANTARA /Nova Wahyudi

PR BEKASI - Baru-baru ini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuat heboh ketika menyampaikan pidatonya dalam acara peresmian patung Bung Karno, sekolah partai, dan 13 kantor DPC secara virtual pada Rabu, 28 Oktober 2020.

Dalam pidatonya tersebut ia menyinggung banyak hal mulai dari peran generasi milenial hingga masalah internal politiknya.

Megawati bercerita bahwa dirinya berbicara dengan Presiden Jokowi mengenai kontribusi generasi milenial terhadap kemajuan bangsa. Hal itu ia bicarakan ketika banyak demo yang dilakukan mahasiswa.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Saat Libur Panjang, Tes Covid-19 Massal Dilakukan di Jalur Puncak Bogor

Bahkan ia mengatakan kepada Jokowi agar anak muda jaman sekarang jangan dimanja. Ia juga mengaku tidak takut jika dibully setelah mengeluarkan pernyataan seperti ini.

"Anak muda kita ini. Saya bilang ke Presiden, jangan dimanja, dimanja generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang tahu teknologi tanpa harus bertatap muka langsung? Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini, masa hanya demo saja," ujar Megawati Soekarnoputri.

Ia menyayangkan demo penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja berlangsung rusuh. Padahal, seharusnya mereka yang demo dapat melakukan diskusi melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Baca Juga: Ma’ruf Amin Ajak Teladani Sifat dan Karakter Nabi Muhammad di Era Disrupsi Informasi

"Ngapain sih kamu demo-demo. Kalau enggak cocok pergi ke DPR. Di sana ada RDP (rapat dengan pendapat), itu terbuka bagi aspirasi. Kalian ini orang politik atau bukan," katanya.

Megawati Soekarnoputri juga mengaku heran dengan semangat anak muda jaman sekarang yang sangat berbeda dengan generasi jaman dulu.

Ia mengaku terkesan dengan semangat anak muda jaman dulu yang sampai berani membuat sumpah demi Indonesia.

Baca Juga: Gunung Sinabung Semburkan Awan Panas Sejauh 2.000 Meter, Kepala Pos Minta Warga Hindari Zona Merah

"Zaman dulu kok bisa pemuda karena tertekan, karena belum merdeka dia sampai berani bikin sumpah," ucapnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, melalui acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Komika sekaligus Sutradara Ernest Prakasa menyebut jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin lupa dengan sumbangsih nyata prestasi anak muda di jaman sekarang.

Ernest menganggap Megawati Soekarnoputri telah melupakan perjuangan generasi muda di industri digital yang berhasil masuk ke level internasional.

Baca Juga: Ungkap Ciri Fisik Nabi Muhammad SAW, Quraish Shihab: Tidak Ada yang Secantik dan Seindah Beliau

"Mungkin Bu Mega terlalu bersemangat, jadi lupa mungkin ada point-point seperti Unicorn, Decacorn, Penghargaan e-Sport Internasional di era industri (digital) kreatif, milenial sebagai anak muda punya agility," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

"Punya kelincahan yang mungkin tidak dimiliki sama generasi sebelumnya, mudah beradaptasi perubahan dengan digital ini, membuat apa-apa cepat berubah sekali," kata Ernest.

Ernest pun menyebutkan segudang prestasi yang dimiliki anak muda. Contohnya di bidang digital, Indonesia mempunyai banyak prestasi mulai dari startup, atlet e-sport, hingga filmmaker.

Baca Juga: Hindari Stres dan Rasa Cemas, Psikolog Sarankan untuk Rehat Sejenak dari Media Sosial saat Liburan

"Kita bukan hanya punya unicorn, bahkan decacorn. Indonesia banyak prestasi di bidang digital, dari mulai startup sampai, sampai atlet-atlet e-sport kita yang berprestasi di level internasional, sampai filmmaker's. Filmmaker kita yang banyak menyabet penghargaan, itu level internasional dan mereka adalah milenial," tutur Ernest.

Dalam kesempatan itu, Ernest juga menjelaskan jika mereka yang melakukan demo tidak bisa disimpulkan sebagai 'milenial'. Karena, menurutnya, tidak semua yang ikut demo adalah generasi milenial.

"Kayaknya kalau demonstrasi itu lebih ke agensi, bukan milenial juga," tuturnya.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x