26 Kali Gempa Guguran, BPPTKG Minta Masyarakat Antisipasi Bahaya Abu Vulkanik dari Gunung Merapi

- 1 November 2020, 11:41 WIB
 Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DIY,.
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DIY,. /ANTARA/Hendra Nurdiyansah/

PR BEKASI – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaporkan mengalami 26 kali gempa guguran.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, gempa guguran tersebut terjadi selama periode pengamatan pada Minggu, 1 November 2020, mulai pukul 00.00 sampai 6.00 WIB.

Melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebutkan bahwa 26 gempa guguran tersebut memiliki amplitudo 3 sampai 50 mm, dan berlangsung selama 7 hingga 36 detik.

Baca Juga: Jakarta Raih Predikat Kota Terbaik di Dunia, Andi Arief : Anies Baswedan Selamatkan Muka Indonesia

"Selain gempa guguran, Gunung Merapi juga mengalami 16 gempa hembusan, dengan amplitudo 2-11 mm selama 10-49 detik," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Kemudian, sebanyak 52 kali gempa hybrid dengan amplitudo 2-19 mm selama 6-14 detik, lima gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 42-75 mm selama 13-30 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 30 mm selama 115 detik.

Berdasarkan pengamatan visual di pundak Gunung Merapi, asap kawan teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Puncak Kunjungan Wisatawan di Kampung Betawi Setu Babakan Diprediksi Terjadi Hari Ini

Sementara untuk cuaca di Gunung Merapi tersebut cerah, berawan, dan mendung, serta angin bertiup lemah ke arah barat.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x