Terkait Fenomena Link Pemersatu Bangsa, Seksolog: Munafik, Warganet Sibuk Jadi Polisi Moral

- 10 November 2020, 11:24 WIB
Ilustrasi Link Pornografi.
Ilustrasi Link Pornografi. /Antara

PR BEKASI – Psikolog seksual Zoya Amirin mengingatkan adanya perilaku standar ganda ketika warganet saling berbagi tautan atau link video pornografi mirip selebritas yang akhir-akhir ini marak di media sosial.

"Terkait fenomena warganet yang suka berbagi video artis bahkan suka bikin bercandaan tentang 'link pemersatu bangsa', menurut saya itu adalah perilaku standar ganda karena banyak orang yang menghakimi yang mengatakan pelacur-lah, wanita murahanlah tapi juga pengin dibagi linknya," kata Zoya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin 9 November 2020.

Standar ganda dalam menyikapi pornografi, menurut seksolog lulusan Universitas Indonesia itu masih berlaku sampai sekarang.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Menteri Era Soekarno Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Simak Sepak Terjangnya

"Fenomena itu secara tidak langsung menggambarkan kemunafikan, karena bukannya mencari pelaku penyebar video namun malah lebih sibuk jadi polisi moral buat orang lain,"

Hendaknya, kata Zoya, jika mendapat material pornografi sebaiknya tak disebarluaskan kembali.

"Setop di kamu aja. Jangan menyebarkan aib orang lain, jika ada orang yang mengirim tanpa diminta misal di WhatsApp group sebaiknya di-delete saja. Jika menemukan link di media sosial sebaiknya dilaporkan," tuturnya.

Baca Juga: Amankan 12 Bilah Celurit, Polsek Setu Tangkap Empat Remaja yang Terlibat Tawuran Sadis

Video privat selebritas akhir-akhir ini kembali marak. Zoya menilai mereka adalah korban kekerasan berbasis gender online.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x