PR BEKASI - Nama Habib Rizieq Shihab kembali menjadi perbincangan publik Indonesia usai kepulangannya pada 10 November 2020 lalu.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut membuat serentetan acara yang menciptakan kerumunan massa, terlebih mengingat saat ini Indonesia tengah dilanda wabah Covid-19.
Acara tersebut terhitung dari kepulangannya ke Tanah Air, ceramah di Megamendung, Maulid Nabi, dan pernikahan anaknya di Petamburan.
Tidak hanya itu, ceramah Habib Rizieq menuai kontroversi sebab menyinggung revolusi berdarah dan juga melontarkan kata-kata tidak pantas terhadap artis kondang Nikita Mirzani.
Baca Juga: Abdillah Toha Akui Tak Sambut Gembira Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia
Melihat hal tersebut, Anggota Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menilai hal ini tidak sejalan dengan revolusi akhlak yang digaungkan Habib Rizieq.
Teddy meminta Habib Rizieq menghadapi kasusnya, sebagai contoh dari revolusi akhlak yang digaungkan oleh Habib Rizieq pada tujuan kepulangannya ke Indonesia.
"Rizieq hadapi semua kasusnya dan minta dilanjutkan, itu adalah bagian dari contoh revolusi akhlak, gak perlu pemerintah diajarkan, karena pemerintah mematuhi Pancasila dan UUD 45, itu bagian dari orang-orang yang berahlaq. Berani gak Zieq? Urus saja moralmu, urus saja ahlakmu Rizieq," kata Teddy Husnaidi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitternya pada Senin, 16 November 2020.
Rizieq hadapi semua kasusnya dan minta dilanjutkan, itu adalah bagian dari contoh revolusi ahlaq, gak perlu pemerintah diajarkan, karena pemerintah mematuhi Pancasila dan UUD 45, itu bagian dari orang-orang berahlaq. Berani gak zieq?
Urus saja moralmu urus saja ahlak mu Rizieq.. pic.twitter.com/RJNWs17Umi— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) November 14, 2020
Baca Juga: Hindari Prediksi Hujan Badai, Java Jazz Festival 2021 Mundur ke Juni
Editor: M Bayu Pratama