Jangan Takut Bubarkan Kerumunan! Jokowi: Kesehatan Rakyat Hukum Tertinggi

- 16 November 2020, 20:26 WIB
Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo. /@jokowi/

PR BEKASI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tegas memerintahkan Polri, TNI serta Satgas untuk menegakan disiplin protokol kesehatan Covid-19.

Tindakan tegas perlu dilakukan lantaran keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Jokowi meminta aparat tak segan untuk membubarkan kerumunan.

"Keselamatan rakyat di tengah pandemi merupakan hukum tertinggi. Karena itu, penegakan disiplin protokol kesehatan harus tegas, termasuk pembubaran kerumunan," kata Jokowi sebagaiamana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @jokowi, Senin, 16 November 2020.

Baca Juga: Jumhur dan Gus Nur Positif Covid-19, Fadli Zon: Siapa yang Tanggung Jawab, Pak Mahfud?

"Saya memerintahkan Kapolri Panglima TNI, dan Ketua Satgas untuk menindak tegas pelanggar pembatasan yang ditetapkan," sambungnya.

Jokowi mengatakan kepada bawahannya tidak sekedar imbauan saja, taoi dengan melakukan pengawasan dan penegakan.

"Jangan hanya sekedar imbauan, tapi dengan pengawasan dan penegakan aturan di lapangan," ujar Jokowi.

Baca Juga: Figur Habib Rizieq Menurut Rocky Gerung: Walaupun Radikal, Kemampuan Intelektualnya Luar Biasa

Hal tersebut harus dijalankan agar langkah-langkah pengendalian yang tengah dilakukan pemerintah dapat berjalan efektif.

"Kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah amat diperlukan agar langkah-langkah pengendalian pandemi yang dijalankan pemerintah dapat benar-benar efektif," tutur Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi pun meminta Mendagri untuk menegur kepada daerah yang ikut berkerumun.

"Kepada Menteri Dalam Negeri saya minta mengingatkan, kalau perlu menegur, Kepala daerah gubernur, bupati, maupun wali kota agar memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, jangan malah ikut berkerumun," kata Jokowi.

Baca Juga: Datangi Jokowi di Hari Toleransi Dunia, Komnas HAM Bahas Praktik Larangan Pendirian Rumah Ibadah

Ketegasan dari aparat perlu dilakukan untuk mendisplinkan masyarakat. Oleh karena itu itu aparat jangan takut mengambil tindakan hukum yang tegas di lapangan.

"Ketegasan aparat mendisiplinkan masyarakat untuk patuh kepada protokol kesehatan adalah suatu keharusan," ujar Jokowi.

"Angka kasus aktif dan kesembuhan Covid-19 di Indonesia menunjukkan perbaikan, jangan sampai rusak karena tidak berani mengambil tindakan hukum yang tegas di lapangan," sambungnya.

Baca Juga: Punya 'Marga' yang Sama dengan HRS, Quraish Shihab Enggan Dipanggil Habib

Sebagaimana diketahui bahwa, akhir-akhir ini terjadi kerumunan massa seperti terlihat dalam acara penyambutan Habib Rizieq Shihab, kemudian acara maulid di Mega Mendung Bogor, dan acara pernikahan putri Habin Rizieq di Petamburan.

Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD menyesalkan kerumunan yang terjadi pada acara Habib Rizieq Shihab di Petamburan dan Mega Mendung Bogor.

Mahfud mengatakan, akibat hal itu usaha yang sudah dilakukan berbulan-bulan ini menjadi tidak berguna.

Baca Juga: Bantah Adanya Pembangunan 'Jurassic Park' di Pulau Rinca, TNK: Saya yang Pertama Menentang

"Pemerintah menyesalkan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan pada pesta pernikahan dan perayaan maulid di Petamburan," kata Mahfud MD.

"Dengan berkumpulnya ribuan orang dalam sepekan terakhir ini bisa membuyarkan segala upaya 8 bulan terakhir ini," sambungnya.

Padahal menurut Mahfud, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam 8 bulan terakhir telah mengerahkan seluruh daya dan upaya penanganan Covid-19.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah