Percepat Bangun Persepakbolaan Nasional, PSSI Bentuk Bentuk Tim Adhoc

14 Januari 2021, 14:56 WIB
PSSI membentuk tim ad-hoc. /Dok. PSSI/

PR BEKASI – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terus bergerak untuk mengimplementasikan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional (P3N).

PSSI pun sudah membentuk Tim Ad-Hoc untuk mempercepat program tersebut.

Tim Ad-Hoc ini terdiri dari 18 orang dan diketuai oleh Agus Ambo Djiwa MP dan Wakil Ketua Umum Tommy Apriantono.

Baca Juga: Terus Waspada! WHO Sebut Varian Baru Covid-19 Kini Sudah Terdeteksi di 70 Negara

Lebih lanjut, menurut Agus, sepak bola ialah olahraga yang paling populer di dunia (3.5 miliar penduduk dari 7.2 miliar).

Indonesia sendiri, dengan penduduk lebih dari 365 juta jiwa, merupakan salah satu penyumbang terbesar jumlah penggemar sepak bola di seluruh dunia.

"Indonesia juga menjadi negara kedua di dunia yang mencintai sepak bola, dengan angka 77 persen penduduk yang mencintai sepak bola. Akan tetapi, hanya 17 persen penduduknya aktif main sepak bola pada urutan ke-22 di dunia," katanya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi PSSI, Kamis, 14 Januari 2021.

Baca Juga: Dihujat Warganet Usai Langgar Prokes, Raffi Ahmad: Saya Minta Maaf karena Kejadian Ini Jadi Heboh

Tidak hanya itu, stadion selalu dipenuhi suporter saat penyelenggaraan pertandingan. Apakah itu Liga 1 dan Liga 2 maupun timnas saat bermain.

Untuk stadion, setidaknya ada 175 stadion, namun sayangnya hanya ada dua yang berstandar AFC.

Tidak hanya itu PSSI sebagai federasi tidak memiliki stadion maupun tempat Latihan resmi untuk timnas.

Baca Juga: Jokowi Minta Rekomendasi Komnas HAM Soal Tewasnya Anggota FPI Ditindaklanjuti dan Dikawal

Agus menambahkan, saat ini ada 7 PPLP yang tersebar di 7 provinsi, 1 SKO Ragunan dan 1 PPLM di Purwakarta belum berfungsi sebagai sarana pengembangan bakat elite pesepak bola atau akademi kelas Asia dan dunia.

"PSSI yang rutin menggelar kompetisi professional tidak memiliki akademi berkualitas di Asia atau dunia, sehingga kesulitan men-suplly pemain muda berbakat untuk menjadi andalan timnas nasional. Sekolah sepak bola (SSB) juga belum memiliki standar kualitas yang seragam," tuturnya.

Ketua Umun PSSI Mochamad Iriawan mengaku akan banyak tantangan yang dihadapi PSSI ke depan.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Syekh Ali Jaber Pernah Bergabung dalam Tim Sepak Bola Lokal NTB

Selain soal kompetensi kepelatihan, juga soal kompetensi perwasitan dan tata kelola penyelenggaraan kompetisi yang ada.

Yang dirasa belum menjangkau potensi sekolah dan usia secara terstruktur, berjenjang dan berkelanjutan.

"Itu semua menjadi tantangan PSSI ke depan. Tetapi, dengan perhatian dari pemerintah, kami yakin sepak bola akan maju," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal, Aa Gym: Dia Orang yang Shaleh dan Senantiasa Berjuang demi Umat

Iriawan pun meyakini bahwa dengan adanya Inpres Nomor 3 Tahun 2019 ini akan ada peningkatan prestasi sepak bola nasional dan internasional.

Sebab hemat ia, dengan Inpres ini pengembangan bakat, peningkatan jumlah dan kompetensi wasit serta pelatih sepak bola akan membaik.

Kemudian pengembangkan sistem kompetisi berjenjang dan berkelanjutan, pembenahan sistem dan tata kelola sepak bola.

Baca Juga: Garda Nasional AS Siap Kerahkan 20.000 Tentara di Washington Jaga Keamanan Pelantikan Joe Biden 

Penyediaan prasarana dan sarana stadium sepak bola di seluruh Indonesia sesuai standar internasional dan pemusatan latihan sepak bola.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PSSI

Tags

Terkini

Terpopuler