Jokowi Minta Kasus All England Tak Didiamkan, Mohammad Ahsan: Tolong Pulangkan Saja Kami ke Pelukan Anak Istri

19 Maret 2021, 22:07 WIB
Mohammad Ahsan meminta pada Presiden Jokowi untuk memulangkan Tim Bulu Tangkis Indonesia ke pelukan keluarga di Indonesia. /Instagram.com/@king.chayra/

PR BEKASI - Keputusan World Badminton Federation (WBF) yang mewajibkan Tim Indonesia menjalani isolasi mandiri hingga dipaksa untuk mundur dari turnamen badminton All England, sampai saat ini masih menyisakan rasa sedih dan kecewa di hati para atlet badminton.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk tidak tinggal diam terhadap perlakuan yang dialami Tim Indonesia di turnamen All England 2021.

"Presiden Jokowi meminta kepada kami untuk melakukan langkah-langkah cepat dan terbaik, terutama untuk menyelamatkan anak-anak kita di sana (Inggris)," kata Zainudin Amali dalam jumpa pers di Kantor Kemenpora, Jumat, 19 Maret 2021.

"Di sisi lain, Pak Presiden juga meminta supaya perlakuan yang tidak baik ini jangan didiamkan dan harus tetap dipersoalkan," sambungnya.

Baca Juga: Akui Terkadang Merasa Dirinya Politisi Gagal, Amien Rais: Saya Gagal Jadi Presiden dan Cuma Jadi 'King Maker'

Baca Juga: SBY Curhat Soal 'Sahabat' yang Lukai Hatinya: Tak Terbayangkan Itu Akan Terjadi, Menabrak Akal Sehat dan Etika

Baca Juga: Ungkap Alasan Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Muhammad Rahmad: Kalau Pak SBY Gak Nantang, Belum Tentu Beliau Mau

Rupanya, pesan Jokowi yang disampaikan Zainudin Amali itu sampai juga ke telinga tim ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan.

Ketimbang meminta ketegasan pemerintah untuk menuntut keadilan dari BWF, Mohammad Ahsan justru meminta agar Jokowi membantu Tim Indonesia untuk dipulangkan ke pelukan keluarga tercinta di Tanah Air.

"Tolong pulangkan saja kami Pak @Jokowi ke orang tua kami dan anak istri kami," kata Mohammad Ahsan, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram Stories @king.chayra, Jumat, 19 Maret 2021.

Baca Juga: Sebut Cap Partai Demokrat adalah SBY, Hendri Satrio: Tanpa SBY, Apalah Arti Seorang Moeldoko

Diketahui, dari tujuh wakil yang berangkat ke Inggris, hanya tim ganda putra Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang berstatus sebagai pemain independen.

Artinya, mereka harus mengeluarkan biaya dari kantong pribadi untuk bisa tampil di turnamen All England 2021.

Tak heran, jika keputusan BWF yang mewajibkan Tim Indonesia untuk menjalani isolasi mandiri di Inggris selama 10 hari akan sangat memberatkan Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.

Bahkan kemarin, Muhammad Ahsan mengungkapkan bahwa cadangan makanan yang dimilikinya hanya sebungkus rendang.

Baca Juga: Eva Belisima Wujudkan Mimpinya Berlibur di Bali, Rohimah: Ya Allah Hilangkan Masa Lalu Pahit dari Hidup Saya

Sementara itu, Menpora Zainudin Amali menegaskan bahwa pemerintah Indonesia kecewa atas perlakuan BWF terhadap Tim Indonesia di All England 2021.

Apalagi menurutnya, para pemain dan ofisial juga diperlakukan tidak adil setelah dipaksa untuk mundur. Mereka juga tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas lift serta harus kembali ke hotel dengan jalan kaki.

Terkait peraturan otoritas Inggris yang mewajibkan Tim Indonesia menjalani isolasi mandiri di hotel sampai 23 Maret mendatang, Zainudin Amali memastikan bahwa Kedutaan Besar Indonesia di Inggris telah menyuplai kebutuhan logistik bagi Tim Indonesia di Birmingham, mengingat mereka tidak diperbolehkan ke luar hotel.

Baca Juga: Ungkap Alasan Belum Menikah Meski Usia Hampir 40 Tahun, Indra Bruggman: Saya Itu Tipikal Orang yang Pemilih

Zainudin Amali juga mengatakan, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk mencari kejelasan terkait nasib Tim Indonesia di Birmingham. Jika tidak memungkinkan melanjutkan pertandingan, mereka bisa dipertimbangkan untuk kembali ke Tanah Air.

"Saya barusan dapat kabar kalau logistik untuk mereka sudah disuplai, tetapi tidak bisa bertemu secara fisik. Saat ini kami masih berusaha agar pemain kita tidak terkurung (di hotel)," kata Zainudin Amali.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler