PR BEKASI - Selebriti Raffi Ahmad, pemilik RANS Entertainment, bersama Prestige Motocars, resmi mengakuisisi klub sepak bola asal Banten, Cilegon United FC.
Klub asal Banten itu resmi mengubah namanya menjadi RANS Cilegon FC.
"RANS bersama prestige di sini kita bergabung mengakuisisi Cilegon FC menjadi RANS Cilegon FC," ujar Raffi Ahmad dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021.
Raffi Ahmad mengatakan sepak bola bukan hal yang baru bagi dirinya.
Baca Juga: Kelompok yang Diikuti Zakiah Haramkan Sistem Demokrasi, Pakar: Dianggap Kafir dan Boleh Diperangi
Dia mengakui bahwa menjadi pemain sepak bola adalah cita-citanya saat kecil.
Bahkan, dia sempat mengikut sekolah sepak bola di tempat kelahirannya di Bandung dan masuk seleksi Persib Junior.
Namun, cita-cita tersebut tidak mendapat restu dari sang ibu yang menginginkan Raffi Ahmad lebih menjadi seorang model.
"Memang ini passion, tapi selain passion pun, ini adalah salah satu mimpi. Bukan hanya ingin mengakuisisi untuk gaya-gayaan, bukan untuk setahun dua tahun, tetapi untuk seumur hidup," ucap Raffi Ahmad.
"Kalau bisa menjadi legacy kami," sambungnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari YouTube Hitz Infotainment Kamis 1 April 2021.
Dalam melebarkan sayap bisnisnya di bidang sepak bola, Raffi Ahmad menggandeng Presiden Direktur Prestige Motocars, Rudy Salim.
Menurut dia, prospek sepak bola Indonesia sangat menjanjikan ke depannya.
Tim tidak hanya didukung oleh finansial yang baik, tetapi Rudy Salim mengatakan akan mendongkrak nama tim sepak bola tanah air tersebut, dari berbagai aspek, seperti strategi, publikasi, dan tim akan dijalankan dengan norma good corporate governance.
"Tujuan akuisisi dari Cilegon FC menjadi RANS Cilegon FC tentunya adalah untuk men-develop suatu strategi supaya Cilegon FC menjadi lebih maju dan berkembang," kata Rudy Salim.
"Syukur-syukur bisa dikenal di dunia internasional, supaya kita juga bisa semakin membanggakan Indonesia," katanya.
RANS Entertainment dan Prestige Motocars akan mengembangkan klub yang bertanding di Liga 2 ini dengan memfokuskan perhatian pada pembinaan pemain dan memastikan regenerasi pemain berjalan dengan baik.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas sepak bola dalam negeri ke depannya, salah satunya dengan membangun akademi sekolah sepak bola (SSB).
"Ke depannya, kita juga akan membuat lapangan sepak bola yang nantinya mungkin akan menjadi akademi dan SSB," kata Rudy Salim.***