PBSI Gelar Simulasi Tanding Beregu, Serius Menyongsong Piala Sudirman Sekaligus Piala Thomas dan Uber

9 September 2021, 05:17 WIB
PBSI menggelar simulasi tanding beregu sebagai persiapan serius untuk menyongsong Piala Sudirman sekaligus Piala Thomas dan Uber. /PBSI

 

PR BEKASI – Menjelang bergulirnya dua turnamen bulutangkis beregu sarat gengsi tingkat dunia, Piala Sudirman sekaligus Piala Thomas dan Uber 2020, Tim bulutangkis Merah-Putih terus berbenah secara serius menyongsong kedua turnamen tersebut.

Hal tersebut ditunjukkan dengan persiapan yang sangat serius oleh pihak PBSI selaku otoritas tertinggi bulutangkis Indonesia.

PBSI nampaknya tidak menganggap remeh dua turnamen yang akan dihadapi tersebut dengan melakukan persiapan yang lebih matang.

PBSI pun melakukan turnamen simulasi beregu diantara para atletnya di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur sejak Selasa, 7 September 2021.

Baca Juga: Tatap Piala Thomas dan Uber Cup 2020, Tim Indonesia Dihadang Musuh Berat di Babak Penyisihan Grup

Pada hari kedua, terlihat atlet tunggal putra dan tunggal putri Indonesia mulai beraksi dengan menjadi pahlawan kemenangan timnya.

Dia adalah Jonatan Christie dan Putri Kusuma Wardani yang menjadi pahlawan dalam simulasi Sudirman - Thomas - Uber 2021.

Mereka bersama dengan Ribka/Fadia serta Fajar/Rian menjadi aktor kemenangan tim Harimau atas tim Banteng 4-1.

Jonatan Christie yang akrab disapa Jojo ini memastikan keunggulan tim Harimau di partai keempat usai menghentikan perlawanan Shesar Hiren Rhustavito.

Jojo berhasil mengunci kemenanangan atas Shesar melalui drama rubber game dengan skor 13-21, 21-14, 21-15.

Baca Juga: Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2020, Tim Beregu Putra Indonesia Jadi Unggulan Pertama di Grup A

Sempat tertinggal di game pertama, Jojo pun berhasil bangkit pada game kedua dan ketiga. Dengan demikian, ia pun memberikan kemenangan kepada timnya.

Jojo pun lantas memberikan tanggapannya pasca pertandingan usai, ia mengatakan bahwa kesiapan lebih dirinya menjadi faktor kunci kemenangan atas Shesar.

"Pertandingan berjalan dengan seru, karena kita sudah sering bertemu juga,” kata Jojo, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi PBSI pada Kamis, 9 September 2021.

“kekurangan dan kelebihan masing-masing sudah saling mengetahui. Jadi tadi siapa yang lebih siap saja yang bisa menang," katanya, menambahkan.

Jojo pun mengakui bahwa dirinya sempat lambat dalam beradaptasi pada game pertama yang menjadikannya harus mengakui kekalahan.

Baca Juga: Denmark Kecewa Berat karena Piala Thomas dan Uber Ditunda Lagi, Indonesia Disebut Egois

Akan tetapi, pada game berikutnya Jojo mengaku lebih rilek dan dapat menikmati pertandingan sehingga bisa mengontrol laga tersebut.

"Di gim pertama saya tidak cepat beradaptasi dengan kondisi lapangan yang berangin dan permainan Vito, sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujarnya.

“Di gim kedua dan ketiga saya main lebih santai dan mencoba memegang kendali permainan, saya main cepat dan jauh-jauhkan bola dari jangkauannya," kata Jojo.

Pria yang berhasil persembahkan medali emas Asian Games 2018 ini menilai simulai seperti ini akan sangat penting demi persiapan turnamen sesungguhnya.

Terlebih dalam membangun kembali kekompakan tim Merah-Putih demi menyongsong dua turnamen besar mendatang.

"Simulasi ini penting banget karena simulasi adalah salah satu pertandingan bayangan sebelum kita menuju pertandingan sebenarnya nanti,” ucapnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: PBSI

Tags

Terkini

Terpopuler