Petarung UFC Asal Afghanistan Kalahkan Lawannya Dari Israel yang Sebut Dia Teroris

28 Oktober 2021, 17:48 WIB
Petarung MMA asal Afghanistan, Javid Basharat (kiri) kalahkan lawannya dari Israel, Oron Kahlon (kanan) dengan menggunakan gerakan mencekik setelah dirinya dihina dengan sebutan teroris. /YouTuber/AFG Fight Club

PR BEKASI – Petarung MMA asal Afghanistan, Javid Basharat berhasil mengalahkan petarung Israel, Oron Kahlon dalam pertandingan Ultimate Fighting Championship (UFC) pada Selasa, 26 Oktober 2021 dengan gerakan mencekik.

Sebelum pertandingan tersebut, diketahui Javid Basharat sempat mendapat penghinaan dari petarung Israel yang menyebutnya teroris.

Diketahui, kejadian tersebut terjadi pada Senin, 25 Oktober 2021 saat kedua petarung MMA melakukan sesi penimbangan sebelum pertarungan.

Baca Juga: Ajal di Tangan Tuhan, Kurang dari 24 Jam Setelah Pernikahan Pengantin Wanita Meninggal

Setelah sesi penimbangan selesai, kedua petarung MMA tersebut saling berhadapan satu sama lain untuk sesi pemotretan

Namun, pada saat itu petarung MMA Afghanistan menolak untuk menjabat tangan Oron Kahlon, yang menyebabkan Kahlon terdengar memanggilnya teroris.

“Ketika saya mengatakan akan mengalahkannya dalam pertandingan, petarung Israel itu menyebut saya teroris. Dia menginginkan reaksi marah saya,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Kamis, 28 Oktober 2021.

Baca Juga: ABCDEF GHIJK Zuzu Sempat Minder dan Malu, Sang Ayah: Kamu Pasti Bangga, Nama Ini Cuma Satu di Dunia

Akhirnya, pertandingan pencarian bakat petarung UFC itu dimenangkan oleh Javid Basharat setelah dirinya secara brutal melepaskan serangkaian pukulan dengan sikunya ke Oron Kahlon di ronde pertama.

Petarung Afghanistan tersebut tampaknya menikmati keunggulan dari petarung Israel di ronde kedua.

Empat menit memasuki ronde ketiga ketika petarung Afghanistan itu memutuskan untuk mengalahkan lawannya dari Israel dengan gerakan mencekik.

Baca Juga: Aktivis Israel Kecam Rezim Zionis yang Labeli Kelompok HAM Palestina Sebagai Teroris

Menyusul kemenangan Basharat, presiden UFC, Dana White memuji kemenangan Javid Basharat dan mengatakan bahwa keadilan telah ditegakkan akan atas tuduhan teroris ketika dia mengalahkan Oron Kahlon.

Namun, Dana White juga bersikeras, bagaimanapun bahwa hinaan Oron Kahlon kepada Javid Basharat tersebut masih belum melewati batas.

Menurutnya, hal tersebut merupakan tindakan yang wajar dalam MMA untuk menjatuhkan mental lawan.

Baca Juga: Sheila Marcia Beberkan Masa Lalunya pada Deddy Corbuzier, Akui Kehidupannya Kini Lebih Baik

"Anda dapat menambahkan itu ke tumpukan beberapa hal yang sangat buruk yang telah dikatakan dalam olahraga ini. Hal-hal jahat dikatakan. Dalam politik yang benar-benar gila ini. dunia yang kita tinggali, ini adalah satu tempat yang tidak," katanya.

Penolakan Javid Basharat untuk berjabat tangan dengan petarung Israel adalah contoh terbaru dari olahragawan yang menolak berjabat tangan dengan lawan Israel, yang biasanya menyertai penolakan langsung untuk bermain melawan lawan dari negara apartheid.

Pada tahun-tahun sebelumnya, sejumlah judoka Mesir secara khusus menjadi terkenal dan difitnah karena menolak melakukannya.

Baca Juga: Aktivis Israel Kecam Rezim Zionis yang Labeli Kelompok HAM Palestina Sebagai Teroris

Permusuhan antara petarung UFC Afghanistan dan Israel, khususnya, terjadi pada saat kedua negara berada pada perbedaan sepanjang masa satu sama lain.

Hal tersebut menyusul pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada bulan Agustus dan pandangan Israel bahwa pemerintah Taliban dapat mengancancam keamanan dan kepentingan nasional.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler