Wayne Rooney Geram dengan Desakkan Pemerintah Inggris Soal Pemotogan Gaji Pemain

7 April 2020, 07:06 WIB
PEMAIN Derby County Wayne Rooney.* /ANDREW YATES/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Saat ini diketahui pandemi Virus Corona telah dirasakan oleh sejumlah negara di seluruh dunia. Inggris salah satunya.

Menurut data World Meter, per Senin 6 April 2020 sore, di Inggris jumlah kasus positif virus corona mencapai angka 47.806 kasus dengan korban meninggal berjumlah 4.934 orang, dan 135 orang sembuh.

Dengan merebaknya virus corona di Inggris, tentu memberikan dampak ke beberapa sektor, sepakbola termasuk diantaranya.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Kondisinya Memburuk, Stafsus Menhub: Pak Budi Karya Sumadi Makin Membaik

Untuk diketahui sejak awal Maret kompetisi Liga Premier Inggris musim 2019/2020 telah ditangguhkan sementara.

Dengan begitu, tentunya sejumlah klub di Inggris mengalami permasalahan keuangan akibat tidak adanya pertandingan yang dilakoni.

Maka dari itu, laporan terbaru yang dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Sky Sports Sekretaris Kementerian Kesehatan Inggris Matt Hancock mendesak kepada sejumlah klub untuk melakukan pemotongan gaji kepada para pemainnya.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Cara Sederhana Ubah Suasana Kamar Seperti Kamar Hotel

Hal itu menurutnya adalah sebagai langkah nyata para pemain untuk berkontribusi kepada masyarakat di tengah merebak virus corona.

Mendapatkan desakan tersebut mantan pemain Manchester United Wayne Rooney mengaku kesal.

Lebih lanjut, dirinya menganggap saat ini para pesepakbola dianggap sebagai 'kambing hitam' di tengah pandemi virus corona.

Baca Juga: Kemenristek Kembangkan Vaksin, Suplemen dan Alat Kesehatan Atasi Virus Corona

"Tidak semua pesepakbola tidak berada dalam posisi yang sama, apabila pemerintah datang kepada saya untuk mendukung keperawatan secara finansial atau sekedar membeli ventilator, dengan rasa bangga saya akan lakukan, selama saya memiliki uang." katanya.

Dirinya merasa mengapa pesepakbola yang harus di 'kambing hitamkan' untuk menerima desakan pemotongan gaji sebesar 30 persen.

Dengan rasa kesal, mantan pemain Timnas Inggris tersebut mengkritik balik pemerintah yang tidak memberikan berita terbaru perihal krisis virus corona bukannya memikirkan gaji pemain sepakbola.

Baca Juga: Sempat Kabur, PDP Virus Corona di Jawa Timur Kembali ke Rumah Sakit

"Dia (Hancock) seharusnya memberi bangsa ini berita terbaru tentang krisis terbesar yang pernah kami hadapi selama hidup, mengapa hanya gaji pesepakbola yang ada di dalam kepalanya saat ini? Apakah dia ingin mengalihkan perhatian orang atas penanganan yang dilakukan pemerintah?," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, para pemain di Inggris melalui asosiasi pesepakbola profesional Inggris (PFA) menyerukan penolakan terkait pemotongan gaji sebesar 30 persen.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Sky Sports

Tags

Terkini

Terpopuler