Dinilai Tak Punya Moral, Pesepakbola AS Ajak Warga Tak Kembali Pilih Donald Trump Sebagai Presiden

5 Juni 2020, 22:09 WIB
MICHAEL Bradley (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan).* /

PR BEKASI - Pesepakbola tim nasional Amerika Serikat (AS), Michael Bradley sedari lama telah mengkritik Presiden AS Donald Trump. Sebuah pernyataan terbaru, ia sampaikan dalam panggilan konferensi dengan media pada Kamis, 4 Juni 2020.

Dilansir Naples News, Jumat 5 Juni 2020, Michael Bradley mengatakan sederhananya jika negara itu ingin menyelesaikan masalah ketimpangan rasial dan ketidakadilan sosial maka jangan jadikan Donald Trump sebagai presiden.

Hal ini dia katakan lantaran protes yang terus terjadi di seantero negeri usai kematian pria Afrika-Amerika George Floyd oleh oknum polisi kulit putih.

Baca Juga: Parahnya Kasus Covid-19 di Surabaya Disebut Telah Diatur Konspirasi Elite Global, Simak Faktanya 

"Kami memiliki presiden yang benar-benar (omong) kosong. Tidak ada tulang moral di tubuhnya," kata Michael Bradley.

"Tidak ada kepemimpinan dari presiden, tidak ada kepemimpinan dari senator Republik yang telah duduk dan benar-benar terlibat dalam semua yang telah dilakukannya selama 3.5 tahun terakhir," kata pemain yang sudah tampil untuk USMNT sejak 2006.

Maka dari itu, ia mendesak kepada orang-orang untuk memberikan suara pemilihan umum pada November 2020 mendatang.

"Saya hanya berharap orang dapat pergi ke tempat pemungutan suara pada bulan November dan memikirkan lebih dari apa yang baik bagi mereka, lebih dari apa yang baik untuk status mereka sendiri," ucap dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Baca Juga: Iran Bebaskan Tahanan dari AS, Munculkan Spekulasi Adanya Pertukaran Antara Kedua Negara 

Ia pun berharap orang-orang dapat pergi ke tempat pemungutan suara dan memahami dalam banyak hal, masa depan negara kita dan masa depan demokrasi kita dipertaruhkan.

Selain itu, ia pun menyerukan kepada orang-orang agar tidak kembali memilih Donald Trump sebagai Presiden AS. Apabila hal itu kembali terjadi, dikatakan Michael Bradley, entah seberapa mengerikannya nanti bagi banyak orang.

"Kami membutuhkan sebanyak mungkin orang untuk memahami bahwa pada tingkat nyata untuk memikirkan apa yang empat tahun lagi dengan Donald Trump sebagai presiden. Apa artinya itu, betapa mengerikanya hal itu jika kembali terjadi," katanya.

Baca Juga: Darurat di Hari Lingkungan Hidup, Rusia Hadapi Bencana Tumpahan Ribuan Ton Minyak Diesel di Siberia 

Michael Bradley yang berusia 32 tahun merupakan anak dari mantan manajer USMNT dan pelatih kepala Los Angeles FC yakni Bob Bradle. Michael Bradley saat ini merupakan kapten Toronto FC dari Major League Soccer (MLS) dan juga ia menjabat sebagai kapten untuk USMNT. Ia juga pernah bermain untuk AS pada ajang Piala Dunia pada 2010 dan 2014.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Naples News

Tags

Terkini

Terpopuler