Pejabat Olimpiade telah berulang kali mengatakan bahwa pertandingan akan diadakan pada bulan Juli, sesuai dengan apa yang direncanakan setelah mengalami penundaan selama setahun.
Mereka juga telah menyusun berbagai skenario untuk event tersebut, termasuk menyelenggarakan pertandingan tanpa dihadiri penonton, yang sedang dipertimbangkan.
Baca Juga: Pemerintah Myanmar dan Junta Militer Memanas, Aung San Suu Kyi Ditahan
Suga mengulangi tekadnya untuk mencapai Olimpiade yang "aman dan terjamin", dan berjanji untuk mengendalikan infeksi di Jepang secepat mungkin.
"Kita harus belajar dari pandemi ini dan bersiap menghadapi krisis di masa depan," katanya.
Untuk itu, dia mendesak WHO agar melakukan penyelidikan ilmiah dengan tegas dan transparan.
Dia tidak mengatakan apakah dia merujuk pada kunjungan yang saat ini dilakukan oleh tim ahli WHO ke Wuhan, Tiongkok, tempat virus itu pertama kali terdeteksi.
Suga juga telah mendapat kritik, karena menunda pengambilan tindakan terkait virus sampai kasusnya melonjak ke level tertinggi pada akhir Desember.
Dia akhirnya mengumumkan keadaan darurat parsial pada awal Januari, mengeluarkan permintaan yang tidak mengikat hingga 7 Februari bagi orang-orang untuk menghindari keramaian atau makan dalam kelompok, juga meminta agar restoran dan bar tutup lebih awal.