Sebelum Raih Medali Emas, Greysia Polii Ternyata Pernah Hampir ‘Gantung Raket’ karena Didiskualifikasi

- 3 Agustus 2021, 22:08 WIB
Greysia Polii pernah ingin gantung raket pada Olimpiade Rio 2016 sebelum bertemu Apriyani Rahayu dan merebut emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia Polii pernah ingin gantung raket pada Olimpiade Rio 2016 sebelum bertemu Apriyani Rahayu dan merebut emas di Olimpiade Tokyo 2020. /BWF

PR BEKASI – Unggahan Greysia Polii yang menceritakan kegagalannya saat di Olimpiade London 2012 kembali viral di media sosial.

Viralnya unggahan itu lantaran dibarengi dengan kemenangan Greysia Polii bersama pasangannya Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 yang berhasil meraih medali emas.

Kemenangan Greysia Polii tentu menjadi sesuatu hal yang sangat indah lantaran pada saat Olimpiade London 2012 silam ia pernah didiskualifikasi.

Baca Juga: Raih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020, Chicco Jerikho Hadiahi Greysia dan Apriyani Kopi Gratis Seumur Hidup 

Hal itulah yang kemudian membuat mentalnya terganggu hingga terpikirkan untuk ‘gantung raket' atau pensiun.

“London olimpiade 2012 menjadi titik terendah dalam hidup saya, merupakan hal yang terburuk yang pernah saya alami,” kata Greysia Polii dalam unggahan di Instagram-nya pada 17 Agustus 2016.

Didiskualifikasi dari ajang olahraga terbesar dunia, Greysia Polii mengaku ingin menyerah karena pada saat itu ia merasa bahwa hidupnya sudah tidak lagi berguna sebagai atlet.

Sehingga, berhenti berkarier dari cabang olahraga bulutangkis menjadi salah satu yang terpikirkan saat itu.

Baca Juga: Crazy Rich Malang Ini Hadiahi Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Uang Cash Rp500 Juta 

“Keinginan untuk berhenti berkarier di bulutangkis menjadi satu-satunya pilihan saya waktu itu,” ucapnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 3 Agustus 2021.

Akan tetapi, beruntung saja sesuatu yang buruk itu tidak terjadi sampai akhirnya ia mencoba kembali untuk bermain bulutangkis.

“Tetapi itu tidak pernah terjadi sampai saya memutuskan untuk mencoba kembali sekali lagi dan berharap untuk bisa lanjut sampai Olimpiade Rio 2016,” ujarnya.

Greysia Polii mengaku bahwa selama empat tahun hingga akhirnya memutuskan berada di Olimpiade Rio 2016 itu, banyak hal yang sudah dilewati olehnya.

Baca Juga: Deretan Bonus bagi Greysia Polii-Apriyani Rahayu setelah Rebut Emas di Olimpiade Tokyo 2020 

Kemudian, sebelum berangkat ke Brasil, Greysia Polii mencoba menanamkan dalam dirinya untuk bisa menghilangkan rasa trauma dan menikmati setiap momen di pertandingan tersebut.

Tentu, dengan harapan ia juga ingin menang dan meraih medali emas di ganda putri. Namun, ia kembali kehilangan asa saat mengalami kekalahan di perempat final.

Kendati demikian, ganda putri Indonesia itu merasa kalau kekalahannya itu berbeda pada saat di Olimpiade London 2012 karena kali ini ia kalah secara terhormat.

“Kekalahan di Quarterfinal membuat saya sadar bahwa di olimpiade kali ini SAYA KALAH TERHORMAT dan saya menerima kekalahan itu dengan lapang dada,” ujarnya.

 Baca Juga: Lanjutkan Tradisi Emas Bulutangkis di Olimpiade, Greysia Polii Ucapkan Terima Kasih pada Apriyani Rahayu

Dengan begitu, Greysia Polii mengaku sangat bersyukur karena di empat tahun terhitung dari 2016 itu ia tidak memutuskan untuk berhenti bermain atau ‘gantung raket’.

“Saya selalu mengejar untuk memperbaiki diri saya menjadi lebih baik setiap hari dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik selama saya masih diberikan kesempatan dalam menjalani kehidupan ini,” ucapnya.

Perjuangan Greysia Polii yang sempat menyerah setelah didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012 kini pun membuahkan hasil.

Karena di tahun ini, Greysia Polii bersama pasangannya di ganda putri, Apriyani Rahayu akhirnya berhasil meraih medali emas untuk pertama kalinya untuk Indonesia dari cabang bulutangkis ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x