"Pada akhirnya, yang ingin disoroti Mattel bukanlah kecacatan saya, tetapi pencapaian olahraga saya, dan itu sangat berarti," sambungnya.
Mardones pun mengatakan perusahaan mainan itu sangat teliti tentang detail, meminta potongan-potongan pakaiannya untuk membuat prototipe dan juga meminta izin dari sponsornya untuk membuat ulang logo mereka.
Baca Juga: Acara Sudah Berakhir, Korea Utara Baru Tayangkan Siaran Pertandingan Olimpiade Tokyo 2020
"Mereka mungkin lebih menggambarkan saya di era bermain tenis saya dan mungkin beberapa kilogram lebih ringan," atlet itu menyeringai.
Boneka itu adalah bagian dari lini produk 'Sheroes' perusahaan, yang dibuat pada tahun 2015 untuk mengenali sosok wanita teladan.
Awal bulan ini, Mattel meluncurkan versi Barbie dari pengembang vaksin virus corona asal Inggris, Sarah Gilbert, sebagai bagian dari rangkaian yang menggambarkan perempuan yang berjuang melawan Covid-19.
Dilansir dari situs resminya, perusahaan mainan itu mengatakan bahwa barbie berkomitmen untuk menyoroti pemberdayaan role di masa lalu dan sekarang dalam upaya untuk menginspirasi lebih banyak anak perempuan.
Baca Juga: Oknum TNI AU Tega Injak Kepala Warga Papua Disabilitas, Fadli Zon: Rasis dan Tak Berprikemanusiaan
Sebagai bagian penting dari inisiatif global yang sedang berlangsung, perusahaan itu mengeluarkan Proyek the Dream Gap Project.
Sehingga perusahaan itu memperkenalkan role dari gadis-gadis dan pada kisah-kisah wanita dari semua lapisan masyarakat untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa wanita bisa menjadi apa saja.