Atlet Paralimpiade Chile Jadi Model Barbie, Disabilitas Bukan Jadi Penghalang

- 30 Agustus 2021, 20:16 WIB
Atlet Paralimpiade Chile, Francisca Mardones menjadi model Barbie.
Atlet Paralimpiade Chile, Francisca Mardones menjadi model Barbie. /Instagram/@mardones_fran/via REUTERS/REUTERS

PR BEKASI - Atlet Paralimpiade asal Chile, Francisca Mardones, tampil menjadi model boneka Barbie yang dibuat perusahaan mainan Amerika Serikat, Mattel.

Francisca sendiri adalah atlet yang memecahkan rekor dunia pada 2019 lalu untuk cabang olahraga tolak peluru.

Tujuan Mattel untuk membuat boneka dari sosok atlet paralimpiade ini adalah untuk mendiversifikasi lini produk bonekanya.

Baca Juga: Cara Licik China di Olimpiade Tokyo 2020, Klaim Medali Hong Kong dan Taiwan agar Bisa Kalahkan AS 

Atlet yang kini berusia 43 tahun, kembali berlaga dalam Paralimpiade Tokyo 2020. Selama menjadi atlet dia telah mewakili Chile dalam tenis kursi roda dan, belakangan ini, tolak peluru, lempar cakram, dan lempar lembing.

Francisca Mardones telah memiliki ambisi untuk menjadi atlet Olimpiade sejak kecil, tetapi mengalami kerusakan tulang belakang akibat terluka dalam tanah longsor saat badai yang melanda pulau Puerto Rico tempat dia bekerja pada tahun 1999.

Dia mengatakan dia berharap Barbie-nya dapat memberi motivasi anak-anak bahwa disabilitas tidak boleh menghalangi tujuan mereka.

Baca Juga: Dilecehkan meski Raih Emas di Olimpiade Tokyo 2020, Pegulat Ukraina: Bagaimana Saya Aman di Negara Sendiri?  

"Ini adalah pengakuan atas pengorbanan selama bertahun-tahun yang saya lakukan untuk olahraga dan hasil dari itu," kata Mardones seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 30 Agustus 2021.

"Pada akhirnya, yang ingin disoroti Mattel bukanlah kecacatan saya, tetapi pencapaian olahraga saya, dan itu sangat berarti," sambungnya.

Mardones pun mengatakan perusahaan mainan itu sangat teliti tentang detail, meminta potongan-potongan pakaiannya untuk membuat prototipe dan juga meminta izin dari sponsornya untuk membuat ulang logo mereka.

Baca Juga: Acara Sudah Berakhir, Korea Utara Baru Tayangkan Siaran Pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 

"Mereka mungkin lebih menggambarkan saya di era bermain tenis saya dan mungkin beberapa kilogram lebih ringan," atlet itu menyeringai.

Boneka itu adalah bagian dari lini produk 'Sheroes' perusahaan, yang dibuat pada tahun 2015 untuk mengenali sosok wanita teladan.

Awal bulan ini, Mattel meluncurkan versi Barbie dari pengembang vaksin virus corona asal Inggris, Sarah Gilbert, sebagai bagian dari rangkaian yang menggambarkan perempuan yang berjuang melawan Covid-19.

Dilansir dari situs resminya, perusahaan mainan itu mengatakan bahwa barbie berkomitmen untuk menyoroti pemberdayaan role di masa lalu dan sekarang dalam upaya untuk menginspirasi lebih banyak anak perempuan.

Baca Juga: Oknum TNI AU Tega Injak Kepala Warga Papua Disabilitas, Fadli Zon: Rasis dan Tak Berprikemanusiaan 

Sebagai bagian penting dari inisiatif global yang sedang berlangsung, perusahaan itu mengeluarkan Proyek the Dream Gap Project.

Sehingga perusahaan itu memperkenalkan role dari gadis-gadis dan pada kisah-kisah wanita dari semua lapisan masyarakat untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa wanita bisa menjadi apa saja.

Dilihat dari situsnya kini Barbie tak hanya pandai bersolek tetapi bisa menjadi Dokter, Atlet, Astronot, dan profesi lainnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x