Network
PR BEKASI - Eddie Howe harus memiliki anggaran besar untuk dapat dibelanjakan pada bulan Januari, untuk menghentikan Newcastle United terdegradasi.
Namun, sesama bos baru Antonio Conte bisa memiliki lebih banyak di bawah aturan FFP, menurut berbagai pandangan.
Howe telah menggantikan posisi Steve Bruce di The Magpies di tempat ke-19 di Liga Premier, setelah hanya lima poin dalam 11 pertandingan dan kalah satu pertandingan.
Tetapi dengan pemilik baru Saudi di belakang klub, mereka diharapkan membuat langkah besar di jendela transfer Januari, untuk menghindari penurunan performa.
Mereka bahkan telah dikaitkan dengan superstar Real Madrid Eden Hazard dan Karim Benzema, yang akan mereka incar pada jendela transfer januari nanti.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Sportbibelnews.com pada Minggu, 14 November 2021, mantan bos Sam Allardyce mengatakan bahwa dia akan berpikir sedikit lebih konservatif jika dia bertanggung jawab atas anggaran transfer 200 juta euro di klub.
Namun, menurut beberapa pandangan, Howe tidak akan menghabiskan banyak uang jika klub ingin tetap berpegang pada aturan Financial Fair Play.
Sebenarnya manajer baru Tottenham Hotspur, Conte adalah yang paling banyak menghabiskan uang di musim panas Januari nanti.
Baca Juga: Putra Pemilik Klub Sepak Bola di Eropa Ditemukan Tewas, Dilaporkan Miliki Riwayat Penyakit Asma
Berikut data yang telah di klaim FFP terhadap klub Premier League
1. Tottenham Hotspur - 400 juta euro (Rp7,6 Triliun)
2. Liverpool - 273 juta euro (Rp5,2 Triliun)
3. Manchester United - 243 juta euro (Rp4,65 Triliun)
4. Chelsea - 241 juta euro (Rp4,61 Triliun)
5. Arsenal - 201 juta euro (Rp3,85 Triliun)
6. Burnley - 171 juta euro (Rp3,2 Triliun)
7. Newcastle United - 166 juta euro (Rp3,1 Triliun)
Baca Juga: Demi Keselamatan Diri, Kapten Timnas Perempuan Afghanistan Minta Pemain Bakar Perlengkapan Sepakbola
8. Leeds United - 99 juta euro (Rp1,8 Triliun)
9. Norwich City - 92 juta euro (Rp1,7 Triliun)
10. Brentford - 88 juta euro (Rp1,68 Triliun)
11. Brighton - 85 juta euro (Rp1,62 Triliun)
12. Manchester City - 84 juta euro (Rp1,60 Triliun)
13. Leicester City - 79 juta euro (Rp1,5 Triliun)
14. West Ham United - 71 juta euro (Rp1,36 Triliun)
15. Serigala - 70 juta euro (Rp1,3 Triliun)
16. Crystal Palace - 66 juta euro (Rp1,2 Triliun)
17. Watford - 60 juta euro (Rp1,1 Triliun)
Baca Juga: PSG Bertabur Bintang Elit Sepakbola, Lionel Messi Siap Perkuat Le Parisien Bareng Kylian Mbappe?
18. Southampton - 37 juta euro (Rp706 Miliyar)
19. Aston Villa - 5 juta euro (Rp95 Miliyar)
20. Everton - 2 juta euro (Rp38 Miliyar)
Klub-klub di Liga Premier diizinkan untuk membuat kerugian hingga 105 juta euro selama tiga tahun.
Tetapi mereka dapat menghabiskan lebih banyak jika mereka menghasilkan keuntungan yang lebih pada musim nanti.
Berbicara tentang kemampuan Spurs untuk membelanjakan lebih banyak daripada klub Premier League lainnya.
Baca Juga: MU dan Barcelona Gabung European Super League, Tsamara Amany: Benar-benar Gila Sepakbola, Ini Perang
Kieran Maguire, seorang dosen keuangan sepak bola di Universitas Liverpool memberikan sebuah pendapat kepada Spurs.
"Pengeluaran bersih Spurs sejak 2010 adalah antara seperempat dan setengah dari Enam Besar lainnya. klub dan merupakan klub paling sukses dalam hal menjaga upahnya tetap rendah sebagai proporsi pendapatan yang dihasilkan klub. Spurs memiliki model bisnis daripada model pemenang trofi," kata Kieran Maguire.
Belum terlihat secara pasti berapa banyak Daniel Levy akan mengizinkan Conte untuk dibelanjakan pada bulan Januari nanti, tetapi akan dibayangkan itu akan kurang dari yang diberikan Newcastle kepada Howe.***
