PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona atau Covid-19 yang menyebar ke berbagai belahan dunia telah membuat gelaran olahraga terbesar di dunia, yakni Olimpiade resmi ditunda.
Sedianya, Olimpiade digelar pada 24 Juli hingga 9 Agutus 2020 nanti di Tokyo, Jepang.
Namun, akibat pandemi virus corona yang penyebarannya kian masif membuat Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach, sepakat untuk menunda penyelenggaraan Olimpiade hingga tahun depan.
Sementara itu, untuk jadwal baru Olimpiade telah disepakati akan dilangsungkan pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Baca Juga: Tingkatkan Imunitas, Kepala Lapas Depok Jemur 700 Napi dan Distribusikan Anti Septik
Atas penangguhan tersebut, tentunya membuat semua pihak memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) ekstra.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PBSI, Pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) kini harus menyusun ulang program latihan dan persiapan atlet menuju olimpiade.
Achmad Budiharto selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI mengatakan dengan mundurnya sejumlah turnamen tak menutup kemungkinan jadwal pertandingan akan sangat padat setelah pertengahan tahun 2020.
"Pastinya akan ada penyesuaian, melihat situasi seperti sekarang, kami akan memilih mana yang akan jadi skala prioritas," ucapnya.