Ambil Hikmah Penundaan Olimpiade, PBSI Matangkan Persiapan Atlet

- 1 April 2020, 13:55 WIB
Pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon (kanan).
Pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon (kanan). /- Foto: Instagram @kevin_sanjaya

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona atau Covid-19 yang menyebar ke berbagai belahan dunia telah membuat gelaran olahraga terbesar di dunia, yakni Olimpiade resmi ditunda.

Sedianya, Olimpiade digelar pada 24 Juli hingga 9 Agutus 2020 nanti di Tokyo, Jepang.

Namun, akibat pandemi virus corona yang penyebarannya kian masif membuat Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach, sepakat untuk menunda penyelenggaraan Olimpiade hingga tahun depan.

Sementara itu, untuk jadwal baru Olimpiade telah disepakati akan dilangsungkan pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.

Baca Juga: Tingkatkan Imunitas, Kepala Lapas Depok Jemur 700 Napi dan Distribusikan Anti Septik 

Atas penangguhan tersebut, tentunya membuat semua pihak memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) ekstra.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PBSI, Pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) kini harus menyusun ulang program latihan dan persiapan atlet menuju olimpiade.

Achmad Budiharto selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI mengatakan dengan mundurnya sejumlah turnamen tak menutup kemungkinan jadwal pertandingan akan sangat padat setelah pertengahan tahun 2020.

"Pastinya akan ada penyesuaian, melihat situasi seperti sekarang, kami akan memilih mana yang akan jadi skala prioritas," ucapnya.

Baca Juga: Sambut April, Sesi I Perdagangan IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah 

Seperti diketahui, untuk mengikuti Olimpiade sejumlah atlet harus melewati proses kualifikasi olimpiade serta sistem peringkat Race to Tokyo.

Untuk itu, pihaknya akan menunggu pengumuman resmi dari Badminton World Federation (BWF) perihal hal tersebut, termasuk kejuaraan-kejuaraan internasional yang diselenggarakan di Indonesia.

"Semuanya tergantung dari masa darurat Covid-19, PP PBSI baru memutuskan setelah kondisi darurat selesai," katanya.

Lebih lanjut, pihaknya menyikapi penundaan Olimpiade secara sportif karena melihat kondisi di dunia saat ini.

Baca Juga: Kemenlu: 2 Klaster WNI Prioritas Pemerintah Akan Segera Dievakuasi 

"Ini kan force major yang jelas tidak dapat dihindari, jadi tidak ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan," ucapnya.

"Positifnya, masa persiapan kami menuju Olimpiade bisa lebih baik dan panjang," tambahnya.

Pasalnya, Achmad Budiharto menambahkan, jika berkaca dari hasil yang diraih di All England 2020 para pemain andalan Indonesia seperti halnya di ganda putra dan tunggal putra belum bisa memenuhi harapan.

Untuk diketahui, dua andalan ganda putra Indonesia Hendra/Ahsan dan Kevin/Marcus gagal meraih gelar di All England 2020.

Baca Juga: Kabar Baik, Kapal Selam PT PAL Sukses Jalani Tes Kedalaman Taktis 

Kemudian, dua tunggal putra andalan Indonesia yakni Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting dipaksa tersisih pada babak awal turnamen level Super 1000 tersebut.

Saat ini, BWF tengah membekukan ranking dunia terhitung sejak 17 Maret lalu usai gelaran All England 2020.

Selain itu, sejumlah turnamen pun resmi ditunda, setidaknya hingga akhir April 2020.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x