Olimpiade Resmi Ditunda, Pelatih Ganda Putra Siapkan Program Khusus

- 3 April 2020, 21:57 WIB
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kedua kanan) dan Marcus Fernaldi Gideon (kanan) serta Hendra Setiawan (kedua kiri) dan Mohammad Ahsan (kiri) memegang medali usai menjuarai kejuaraan Daihatsu Indonesia Masters 2020 kategori ganda putra di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020). Marcus dan Kevin menjadi juara setelah menang dengan skor 21-15 dan 21-16. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kedua kanan) dan Marcus Fernaldi Gideon (kanan) serta Hendra Setiawan (kedua kiri) dan Mohammad Ahsan (kiri) memegang medali usai menjuarai kejuaraan Daihatsu Indonesia Masters 2020 kategori ganda putra di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020). Marcus dan Kevin menjadi juara setelah menang dengan skor 21-15 dan 21-16. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc. /GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona saat ini telah benar-benar dirasakan dampaknya oleh beberapa negara di belahan dunia. Jepang salah satunya.

Dengan begitu, salah satu gelaran terbesar di dunia pun, Olimpiade Tokyo mengalami penundaan hingga 23 Juli - 8 Agustus 2021 mendatang.

Imbas dari penundaan tersebut, tentunya membuat perlunya perubahan program latihan bagi para atlet dari berbagai cabang olahraga.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs PBSI, hal itu pun dirasakan oleh para pebulutangkis di Indonesia, termasuk tim ganda putra Indonesia yang dipimpin oleh pelatih kepala Herry Iman Pierngadi.

Baca Juga: Kemenparekraf Gandeng Desainer Lokal untuk Produksi Masker Kain 

Pelatih ganda putra Indonesia tak menampik dengan penundaan olimpiade tentunya membuat program yang telah direncanakan harus disesuaikan lagi dengan kondisi dan situasi saat ini.

"Memang sudah disiapkan untuk peak-nya di bulan Juli ini, tapi keadaannya seperti ini. Saya rasa keputusan penundaan olimpiade demi kebaikan bersama," katanya.

Untuk itu, dirinya melanjutkan, akan memanfaatkan waktu setahun ke depan sebagai bahan evaluasi performa tim ganda putra. Khususnya setelah dua kekalahan beruntun yang dirasakan Marcus/Kevin oleh ganda Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Seperti yang diketahui, ganda Jepang tersebut memupuskan harapan Hendra/Ahsan untuk mempertahankan gelar All England 2020, yang digelar beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ikut Berikan Layanan untuk Tenaga Medis, Karyawan Hotel Mengaku Bangga 

Herry IP tak mempermasalahkan atas kekalahan yang dirasakan anak asuhnya. Dirinya menilai banyak faktor yang menentukan seorang pemain bisa jadi juara.

"Tim kami harus latihan lagi, banyak evaluasi, memang kemarin kalah tapi harus dilihat bagaimana kalahnya, proses ini yang lebih penting untuk dijadikan pembelajaran," ucapnya.

Seperti diketahui, saat ini Indonesia memiliki tiga wakil yang berada di sepuluh besar dunia. Dua peringkat tertinggi ditempati Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, disusul Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.

Sementara untuk Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto saat ini menempati peringkat keenam dunia.

Baca Juga: 677 Warga Positif Hasil Rapid Test, Ridwan Kamil: Belum Angka Resmi 

"Akan ada susunan program baru, khususnya untuk Hendra/Ahsan yang sudah senior, semakin bertambah usia kan stamina semakin menurun, ini yang harus dijaga," kata Herry IP --sapaan akrab pelatih ganda putra Indonesia.

"Program khusus ada, tapi sekarang belum bisa dibicarakan karena masih terkendala libur akibat virus corona.

All England 2020 pada Maret lalu merupakan kejuaraan terakhir yang diikuti oleh para pebulutangkis elite, termasuk tim bulutangkis Indonesia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PBSI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x