Sementara Akhmad Hadian Lukita berperan sebagai penasihat. Selanjutnya di posisi wakil ketua diisi oleh dokter PSSI, Syarif Alwi.
LIB meyakini keberadaan Satgas itu akan berdampak positif terhadap jalannya Liga 1 dan 2 di tengah pandemi.
Akhmad Hadian mengatakan bahwa kompetisi tetap berlanjut dengan protokoler kesehatan dan juga dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah dalam menggerakan ekonomi di sepakbola.
Baca Juga: Berani Kritik Pedas di Sidang PBB, Indonesia Juga Punya Sejarah Manis Libas Vanuatu Secara Telak
“Dengan begitu, dibentuknya Satgas Penanganan Covid-19 ini akan memberikan memberikan manfaat ganda,” tuturnya.
Terkait prosedur standar operasi (SOP) pencegahan Covid-19, LIB sudah memaparkan kepada semua tim dalam lokakarya media pada Rabu 16 September 2020 lalu.
SOP itu disebut mengacu kepada regulasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Satuan Tugas Penanganan Covid-19, FIFA, AFC, dan Federasi Sepakbola Jerman (DFB) disusun secara rinci dan wajib dipatuhi oleh semua yang terlibat di kompetisi.
Baca Juga: PT KAI Ulang Tahun ke-75, Erick Thohir: Presiden Minta Kita Bajak Momentum Krisis
Salah satu protokol itu adalah melakukan tes usap (swab test) setiap 14 hari. Pelaksanaan ini menjadi bagian dari tanggung jawab Satgas Penanganan Covid-19.
Adapun lanjutan Liga 1 2020 mulai berlangsung 1 Oktober 2020 sampai 28 Februari 2021. Kompetisi digelar semusim penuh tanpa ada degradasi.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Permenpan RB