PR BEKASI – Sekitar tahun 2005-2008, demam WWE pernah melanda di Indonesia, khususnya anak-anak umur 9 hingga 15 tahun.
Namun, aksi kekerasan yang ditayangkan acara tersebut berdampak pada perilaku anak-anak dan mulai meniru gerakan dari aksi pegulat, sehingga banyak tekanan dari para orang tua untuk memberhentikan acara WWE.
Kemudian, sekitar tahun 2010-2012, acara WWE kembali tayang hanya di tv kabel dan meminimalisir dampak yang menyimpang.
Baca Juga: Kabar Gembira! Selain Pekerja, Guru Madrasah dan Honorer Juga Dapat Subsidi Upah dari Pemerintah
Popularitas WWE yang pernah tayang di Indonesia tidak lepas dari aksi pegulat yang spektakuler , mulai dari kuncian, bantingan, hingga variasi lompatan yang memukau.
Selain itu, efek visual dengan kembang api dan sorotan lampu megah yang memanjakan mata.
Akan tetapi, tayangan WWE seringkali dipertanyakan terhadap keasliannya. Selain aksi kekerasan, ada beberapa tayangan WWE yang memperlihatkan hal yang tidak logis sepet orang bangkit dari kubur, datang ke ring menggunakan truk susu, acara pernikahan, dan lainnya.
Baca Juga: Alami Berbagai Permasalahan Strategis, KPK Bantu Selamatkan Rp9.5 Triliun Aset PT Pertamina
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Bleacher Report