Kemungkinan Kolaborasi Tesla Dan Tata Motors Muncul ke Permukaan, Diskusi Tahap Awal Telah Dimulai

13 Maret 2021, 20:18 WIB
Mobil listrik Tesla Model Y. /Twitter.com/ Tesla

PR BEKASI – Pabrikan otomotif asal Amerika Serikat Tesla Inc dikabarkan sedang membuka kemungkinan kerja sama dengan unit bisnis Tata Motors, yakni Tata Power.

Hal tersebut bertujuan untuk mempersiapkan infrastruktur pengisian daya listrik bagi Tesla di India.

Sebelumnya Tesla Inc dikabarkan akan segera mendirikan unit manufaktur mobil listrik di India.

"Perusahaan AS Tesla akan membuka unit manufaktur mobil listrik di Karnataka," ujar pemerintah negara bagian itu dalam sebuah pernyataan singkat, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 13 Maret 2021.

Baca Juga: Tak Disiarkan TV Nasional, Vicky Prasetyo dan Kalina Oktarani Akhirnya Resmi Menikah Hari Ini

Baca Juga: Mitigasi dan Pencegahan Bencana jadi Prioritas, BNPB: Agar Kita Tidak Kelabakan

Baca Juga: Sindir Moeldoko yang Kudeta AHY, Willem Wandik: 'Abdi Dalem Istana' Deklarasikan Dirinya Jadi Raja Palsu

Media lokal India pada Jumat 12 Maret 2021, mewartakan bahwa Tesla dan Tata masih dalam diskusi tahap awal, sehingga belum ada rincian yang bisa diumumkan.

Tesla tidak mau memberikan komentar, sedangkan Tata Motors justru membantah laporan terkait kerja sama antara dua perusahaan itu.

Pada Januari 2021, kantor pusat Tesla di AS mendaftarkan Tesla Motors India dan perusahaan Energy Private Ltd sebagai perusahaan teknologi yang akan berkantor di Karnataka.

Pada Desember tahun lalu, Elon Musk mengonfirmasi melalui cuitan Twitter bahwa mobil Tesla akan diluncurkan di India pada tahun 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: 3 Juta Penduduk Inggris Dikabarkan Beramai-ramai Masuk Agama Islam, Ini Faktanya 

Akan tetapi, dirinya tidak mau merinci lokasi pabrik dan model yang akan di rilis di negara Bollywood itu.

Di sisi lain, India sangat ingin mengurangi ketergantungan minyaknya dan mengurangi polusi.

Namun, upayanya untuk mempromosikan kendaraan listrik terhalang oleh kurangnya investasi yang ada di negara itu.

Terutama, investasi yang ada di bidang manufaktur dan infrastruktur seperti stasiun pengisian daya.

Untuk meningkatkan investasi di negaranya ini, India berencana menawarkan 4,6 miliar dolar AS insentif.

Tentunya kepada perusahaan yang mendirikan fasilitas manufaktur baterai canggih, menurut laporan Reuters tahun lalu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler