Viral Tambal Ban di Banyuwangi Capai Rp 600.000, Pemilik Bengkel Beri Penjelasan

7 Juli 2020, 10:28 WIB
Bon tambal ban yang viral karena mahalnya yang lokasi kejadian berada di Banyuwangi, Jawa Timur.* /RRI/

PR BEKASI - Salah satu syarat aman dan nyaman dalam berkendara adalah memastikan tekanan angin pada ban normal sebelum mulai melakukan perjalanan.

Namun jika kondisi ban kurang nyaman, maka Anda perlu untuk menambahkan angin ke bengkel atau tukang tambal ban. Jika hanya sekadar ditambal maka biaya yang dikeluarkan mungkin akan kurang dari Rp 5.000 per ban.

Namun belakangan ini viral di media sosial mengenai unggahan kwitansi tambal ban yang harganya mencapai Rp 600.000.

Baca Juga: Perjalanan Wisata Bali Kembali Dibuka, Penuhi 6 Syarat Berikut Ini  

Diketahui bahwa tempat tambal ban tersebut berada di Dian Tubles, Jalan dr Soetomo, Banyuwangi, Jawa Timur. Namun bukan tambal ban seperti biasanya karena menggunakan metode press silicone.

Dikutip dari RRI oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, Pemilik bengkel, Acey Sucahyono berkilah mahalnya harga karena menggunakan bahan impor dan keahlian khusus.

Proses press silicon pun diklaim dapat tahan hingga kondisi ban gundul dari sang pemilik rupanya cukup rumit. Proses press silicon yang dilakukannya sangat beda dengan penambalan ban baik tubeless maupun press lain.

Ia mencontohkan jika ada kebocoran ban karena paku besar tidak bisa di-tubeless maka wajib di-press silicon.

Awalnya, ban yang dalam keadaan rusak tersebut harus diberi soda api. Setelah itu di-blower agar kering. Bekas kerusakan kemudian digerinda untuk membuat luka ban agar mudah merekat jika ditempel lem dan di-press dengan suhu panas.

Baca Juga: Bak Film Aksi, Militer Meksiko Tembaki Pesawat Pengangkut Narkoba hingga Terbakar di Jalan Tol 

Setelah itu diberikan cairan silicon rubber impor hingga mengkristal. Kemudian ditempel dengan lem Maruni. Lalu di luar diberikan stempel ban yang rusak. Baru kemudian di-press dengan suhu tinggi dengan waktu selama 2 jam.

Proses press dengan suhu tinggi ini pun harus dicermati dengan ketat. Karena press dengan menggunakan mesin listrik, maka tidak boleh ada pengurangan daya atau mati listrik karena jika terjadi akan merusak ban yang diperbaiki sehingga menjadi menggelembung.

"Kalau menggelembung bisa merusak jaringan ban. Dan tidak bisa diperbaiki. Harus diganti baru. Makanya itu mahal jadinya," kata Acey.

Baca Juga: Gempa Jepara 6,1 Magnitudo Terasa hingga Bali, BMKG Jelaskan Sebab Guncangan yang Luas 

Baru setelah tuntas pengepresan dengan suhu tinggi, ban yang diperbaiki harus di-blower agar dingin. Itu pun butuh pengawasan ekstra.

"Jadi tidak bisa kesusu. Kalau saya ya pagi dikirim sore bisa diambil. Kalau mendadak tidak bisa," tambahnya.

Acey mengaku mematok harga Rp 180 ribu hingga Rp 250 ribu. Harga tersebut tergantung dengan kerusakan, jenis, dan ukuran ban.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler