4 Cara Rasulullah Jalani 10 Hari Terakhir Ramadhan, Salah Satunya Memperbanyak Sedekah

9 Mei 2021, 14:45 WIB
4 cara Rasulullah menjalani 10 hari terakhir Ramadhan, selain itikaf, salat malam, cara lainnya dengan memperbanyak sedekah. /Muhamada Bagja/PR Bekasi


PR BEKASI - Rasulullah SAW ternyata memiliki 4 cara dalam menghadapi 10 hari terakhir Ramadhan.

Hal itu juga sebagai contoh yang diberikan Rasulullah SAW kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan dalam mempersiapkan kebutuhan Hari Raya Idul Fitri sehingga, melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan.

Kalimat "melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut" sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadhan dengan mencontohkan beberapa amalan utama, antara lain:

Baca Juga: Maia Estianty Tanya soal Mahar yang Diminta Tissa Biani, Jawaban Dul Jaelani Bikin Takjub

1. Memperpanjang Salat Malam

Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur.

Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar.

Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam. Sebagaimana penuturan Aisyah RA.

Baca Juga: Roket China Jatuh Tak Terkendali ke Bumi Hari Ini, Indonesia Harap Waspada karena Ahli Tak Bisa Prediksi

"Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

2. Memperbanyak Sedekah

Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadhan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah SWT,

"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka." (Qs. As-Sajdah: 16).

Baca Juga: Modus Baru Kelabui Petugas, Pemudik Ini Sengaja Ingin Putar Balik di Titik Penyekatan

Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakat mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa.

Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya.

3. Itikaf

Itikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.

Baca Juga: Media Asing Prediksikan Indonesia Alami Lonjakan Kasus Covid-19 seperti India karena Larangan Mudik 2021

Itikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir, berdo’a, membaca Al Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.

Itikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,

Rasulullah SAW beritikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan. (HR. Muttafaq ‘alaih).

Di masa pandemi Covid-19 ini, kemungkinan sebagian umat Islam tidak dapat beri’tikaf di masjid, akan tetapi seluruh aktivitas itikaf dapat dilakukan di rumah.

Baca Juga: Soroti Jokowi usai Pidato Bipang Ambawang, Mardani Ali Sera: Presiden Terjebak Dipermalukan Pembantunya

Jika ingin tetap melakukan itikaf secara individu di masjid, maka hendaklah dilakukan dengan memenui protokol kesehatan seperti berbadan sehat, membawa sajadah sendiri, memakai masker, berwudhu kembali di masjid, dan tidak bersalaman.

4. Tilawah Al Quran

Meningkatkan membaca Al Quran menjadi salah satu ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadhan. Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al Quran sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah.

Tilawah Al Quran adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.

Tradisi mengejar khataman Al Quran di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan, sehingga khataman Al Quran sebanya satu kali menjadi target realistis.

Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al Quran harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadhan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler