Rekomendasi 7 Buku Fiksi tentang Asia Tenggara, Suguhkan Perspektif dan Realitas Lain

6 Maret 2022, 11:56 WIB
Ilustrasi. 7 Buku fiksi dari Asia Tenggara. /Pexels/sasint

PR BEKASI – Rekomendasi 7 buku fiksi tentang Asia Tenggara yang menawarkan perspektif lain tiap negara di kawasan ini.

Asia Tenggara memiliki keberagaman budaya dan sejarahnya yang unik. Sejauh ini informasi tentang negara-negara yang bertetangga ini hanya bisa didapat dari media arus utama yang terkadang memiliki perspektif yang sama.

Namun, lewat buku-buku fiksi ini, Asia Tenggara diceritakan dengan perspektif bahkan realitas lain yang tidak disampaikan oleh media arus utama.

Berikut 7 buku fiksi tentang Asia Tenggara yang menyuguhkan perspektif dan realitas lain seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Mashable SEA, Minggu, 6 Maret 2022:

Baca Juga: Daftar Drama Korea yang Wajiib Ditonton Bulan Maret 2022 Lengkap dengan Link Streaming

7. Malaysia - Devils Place dari Brian Gomez

Novel ini dengan lucu menggambarkan realitas negara Asia Tenggara yang penuh skandal dan seluk-beluk geopolitiknya dengan cara yang menghibur dari awal hingga akhir.

6. Vietnam - The Sympathizer dari Viet Thanh Nguyen

The Sympathizer dipuji bukan hanya karena kisahnya yang sangat menyentuh tentang hari-hari mengerikan saat Perang Vietnam, tetapi juga karena memiliki gaya yang jarang ditemukan di banyak karya Asia-Amerika lainnya.

Buku, yang menceritakan kisah seorang kapten Vietnam dan perjuangannya untuk bertahan dari konflik. Novel ini memenangkan hadiah Pulitzer untuk Fiksi pada tahun 2016.

5. Singapura - Ministry of Moral Panic dari Amanda Lee

Buku ini menarik perhatian penduduk Singapura karena penggambarannya tentang ciri khas Singapura yang sangat menarik.

Baca Juga: Lirik Lagu Hati-hati di Jalan - Tulus, Sepasang Kekasih yang Tak Bisa Bersama: Kisah yang Tak Seindah Itu

Selain itu buku tersebut dianggap memberontak karena berani menggambarkan realitas warga Singapura yang berjuang melawan modernisasi dan ideologi konservatif negara.

4. Thailand Sightseeing by Rattawut Lapcharoensap

Novel ini memberi gambaran yang jelas tentang masyarakat Asia Tenggara, yang dengan cepat melihat lunturnya budaya mereka yang berusia ribuan tahun saat negara itu berangsur-angsur menjadi kebarat-baratan.

3. Brunei - Written in Black dari K.H. Lim

Novel ini sangat terinspirasi oleh masa kecil penulis di Brunei yang menawarkan gambaran sekilas tentang kenyataan yang dihadapi banyak orang Tionghoa-Brunei.

Baca Juga: One Piece 1043 Beri Kejutan, Ternyata Shanks yang Laporkan Luffy ke Gorosei

2. Myanmar - Smile As They Bow dari Nu Nu Yi

Kisah dalam novel ini berpusat pada Festival Taungbyon, yang diadakan setiap tahun untuk menghormati saudara Taungbyon nat atau dua bersaudara dari desa Taungbyon.

Smile As They Bow menawarkan kisah romantis yang menyentuh hati antara seorang dukun waria dan asistennya.

1. Indonesia - Beauty Is a Wound alias Cantik Itu Luka dari Eka Kurniawan

Menggabungkan sejarah, tragedi, sindiran, humor, dan romansa – semuanya menjadi epik, novel karya Eka Kurniawan mengaburkan batas antara masa lalu dan masa kini Indonesia melalui surealisme dan sihir.

Meski Eka Kurniawan membantah bahwa buku itu adalah novel sejarah negaranya, buku itu masih mengeksplorasi banyak momen penting yang membentuk Indonesia modern.

Hal ini menyebabkan buku tersebut dimasukkan dalam 100 buku terkenal The New York Times.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Mashable

Tags

Terkini

Terpopuler