Info Jadwal Sholat Minggu, 24 Juli 2022 Wilayah DKI Jakarta dan Sekitarnya Lengkap dengan Doa Sholat Tahajud

PR BEKASI – Simak jadwal sholat wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dilengkapi dengan tata cara sholat tahajud dan qiyamul lail.

Sholat merupakan ibadah wajib yang dilakukan umat Islam. Sebagaimana tercantum dalam rukun islam yang kedua.

Sementara itu, terdapat beberapa sholat yang disunahkan seperti sholat tahajud, Sholkat witir, dan qiyamul lail.

Lantas bagaimana tata cara sholat tahajud?

Berikut jadwal sholat untuk wilayah Kota DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu, 24 Juli 2022 seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman Kemenag.

Baca Juga: Xiaomi 12 Lite 5G Resmi Dirilis di Indonesia, Berapa Harga Terbarunya? Cek Spesifikasi Lengkapnya di Sini

1. Imsak: 04:35 WIB

2. Subuh: 04:45 WIB

3. Terbit: 06.01 WIB

4. Dhuha: 06:30 WIB

5. Zuhur: 12.03 WIB

6. Asar: 15:24 WIB

7. Magrib: 17:57 WIB

8. Isya: 19:09 WIB

Baca Juga: Klub Sepak Bola dan Timnas Rusia Tidak Akan Tampil di FIFA 23, Kenapa?

Sementara itu, berikut disajikan tata cara sholat tahajud yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Muhammadiyah.

1. Waktu pelaksanaannya adalah setelah sholat isya sampai sebelum waktu shubuh. Tetapi yang paling baik adalah pada sepertiga akhir.

2. Sholat tahajud boleh dikerjakan secara berjamaah, dan boleh juga dilakukan sendirian.

3. Diawali dengan sholat iftitah dua rakaat

4. Kemudian melaksanakan sholat sebanyak sebelas rakaat.

Baca Juga: Polisi Ungkap Jadwal Ekshumasi dan Autopsi Ulang Jasad Brigadir J: Dilakukan di Jambi

5. Pada salat witir, hendaknya membaca surat al-A’la setelah al-Fatihah pada rakaat pertama, surat al-Kafirun pada rakaat kedua, dan al-Ikhlas pada rakaat yang ketiga. Setelah salam, sambil duduk membaca:“Subhanal-malikil-qudduus.” (3x)dengan mengeraskan dan memanjangkan pada bacaan yang ketiga, lalu membaca:“Rabbil-malaaikati war-ruuh”

6. Membaca do’a.

Berdasarkan hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah di dalam hatiku cahaya, di dalam penglihatanku cahaya, di dalam pendengaranku cahaya. Dan (berikanlah) cahaya dari sebelah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari atasku, cahaya di bawahku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, dan berikanlah cahaya pada seluruh tubuhku.”***