PR BEKASI – Berikut informasi seputar Bapak Pramuka Indonesia yang bisa diketahui menjelang Hari Pramuka nanti.
Tentu kita sudah mengetahui Bapak Pandu Dunia yakni Robert Stephenson Smyth Baden Powell yang hidup pada 1957-1941.
Menyambut Hari Pramuka 14 Agustus 2022, kita pun perlu mengetahui Bapak Pramuka Indonesia yang ternyata mantan Wakil Presiden mendampingi Soeharto.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Glimpse of Us – Joji, Bikin Galau Satu Dunia
Wakil Presiden yang dimaksud adalah yang kedua atau setelah Mohammad Hatta, salah satu proklamator Kemerdekaan Indonesia.
Adapun Bapak Pramuka Indonesia tersebut adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang lahir pada 12 April 1912.
Profil Bapak Pramuka Indonesia
Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir pada 12 April 1912 dengan nama Gusti Raden Mas Dorojatun, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman MI Muda.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan
Ia lahir dari ayah yang bernama Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan ibu Raden Ajeng Kustilah atau Kanjeng Ratu Alit.
Ternyata Gusti Raden Mas Dorojatun tersebut sudah ikut kepanduan sebagai “Siaga” sejak 1921 di Yogyakarta atau saat usia 9 tahun.
Gusti Raden Mas Dorojatun lalu menjadi Sri Sultan Hamengkubuwono IX atau Sultan Yogyakarta pada 18 Maret 1940.
Baca Juga: Youth MT Tayang Kapan? Catat Jadwal Tayang di Indonesia dan Daftar Pemerannya
Ia ditetapkan sebagai Ketua Kwartir Nasional Pramuka pada 1961 hingga 1974 sejak pertama kali Gerakan Pramuka dibentuk.
Adapun tujuan gerakan Pramuka itu, yang dirintisnya bersama Soekarno, adalah menyatukan semua organisasi kepanduan di bawah naungan Pramuka.
Pramuka Indonesia berdiri pada 14 Agustus 1961 dengan Keputusan Presiden RI No 238, Sri Sultan menjadi satu dari empat anggota panitia pembentukannya.
Selama menjadi ketua kwartir nasional, ia mempelopori banyak hal termasuk penetapan warna seragam yakni cokelat tua dan muda.
Selain itu, ia juga menggagas perkemahan pertama Pramuka pada 1968, gerakan tabungan Pramuka pada 1974., serta menetapkan Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka.
Setelah jabatannya selesai, ia menjadi menjadi Wakil Presiden Indonesia kedua pada 1973-1978 mendampingi Soeharto.
Atas jasanya di Pramuka tersebut, Sri Sultan Hamengkubuwono XI pun ditetapkan menjadi Bapak Pramuka Indonesia.***