Gelombang Radio Misterius dengan Pola Teratur Terdeteksi, Astronom Beri Penjelasan

17 Juni 2020, 12:10 WIB
ILUSTRASI gelombang radio yang terdeteksi oleh Bumi.* /Space.com/

PR BEKASI – Baru-baru ini para astronom mendeteksi adanya aktivitas siklus dalam Fast Radio Radio (FRB) atau semburan gelombang radio yang terbilang pendek di luar angkasa.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Mail, FRB pertama kali ditemukan pada tahun 2007. Tetapi hingga kini asal-usul gelombang radio tersebut belum diketahui oleh para astronom.

Kini para ilmuwan di Manchester Universty, Inggris tengah mempelajari data-data yang diterima dari Lovell Telescope di Jodrell Bank yang berbasis di Inggris untuk mencoba menguak sumber sinyal asing tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Megawati Dikabarkan Perintahkan Jokowi Pecat TNI yang Razia Buku Berbau PKI 

Para ilmuwan mengklaim bahwa penjelasan yang cukup logis untuk bisa dipahami sementara ini sinyal tersebut berasal dari black hole atau kemungkinan bintang neutron yang sangat panas dalam sistem biner.

Selama empat tahun terakhir, para astronom menggunakan teleskop Lovell 240 ft untuk mempelajari salah satu sinyal yang sangat tidak biasa ini yang dikenal dengan FRB 121102.

Selain itu gelombang radio tersebut juga memiliki siklus yang relatif lebih sering terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Gelombang radio itu nampak memancarkan sinyal selama 90 hari kemudan tiba-tiba menghilang pada 67 hari berikutnya sebelum akhirnya siklus tersebut terjadi secara berulang-ulang selama 157 hari. Para astronom mendeteksi 32 kali semburan selama empat tahun melakukan penelitian.

Baca Juga: Dapat Lampu Hijau, Cak Imin Ingatkan Jangan Sampai Ada Penularan dari 500 TKA Tiongkok Nantinya 

“Saat ini kami memperkirakan sumber pancaran sinyal sedang mati dan akan kembali menyala sebelum tanggal 28 Agustus mendatang,” tutur para astronom yang dimuat dalam sebuah jurnal penelitian.

Siklus itu disebut dengan FRB 180916.J10158 + 65 dengan siklus per 16 hari. Para astronom menyebut pancaran sinyal itu memiliki pola yang sangat teratur karena melepaskan antara satu atau dua ledakan setiap jamnya dan akan berhenti selama 12 hari.

“Fakta bahwa pola FRB terjadi secara berulang setidaknya 10 kali lebih lama dari pada yang terjadi sebelumnya yakni 16 hari mengindikasikan potensi yang terbilang sangat besar untuk aktivitas tersebut,” tutur para astronom.

Pengamatan lebih lanjut terus dilakukan oleh para astronom untuk dapat mencapai penjelasan sebenarnya mengenai sumber gelombang radio tersebut berasal dengan pola-pola yang diciptakan secara teratur itu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler