Awalnya Hanya Mitos, Fenomena 'Petir Terbaik' Kini Dianggap Biasa dari Luar Angkasa

- 23 Januari 2021, 06:10 WIB
Ilustrasi petir terbalik yang menyambar bukan ke bumi tapi atmosfer.
Ilustrasi petir terbalik yang menyambar bukan ke bumi tapi atmosfer. /DTU Space/Mount Visual/Daniel Schmelling/Science Alert

Baca Juga: Menegangkan! Pesawat Tempur Israel Tembakkan Rudal ke Suriah, Satu Keluarga Tewas 

Kilatan langka ini memberikan beberapa wawasan berharga tentang permulaan pelepasan misterius, menurut tim peneliti yang dipimpin oleh fisikawan Torsten Neubert dari Universitas Teknik Denmark.

Jet biru diperkirakan dimulai ketika puncak awan bermuatan positif bertemu dengan lapisan muatan negatif di batas awan dan lapisan udara di atasnya.

Hal ini diperkirakan menghasilkan gangguan listrik yang membentuk lintasan. Namun, lintasan konduktif itu tak terlihat dari udara yang terionisasi di sepanjang perjalanan petir.

Baca Juga: Benarkah 'Si Oyen’ Suka Mencari Masalah? Yuk Simak 5 Fakta Kucing Oranye Imut Ini

Namun, pemahaman tentang pemimpin jet biru sangat terbatas. Di sinilah data yang dianalisis oleh Neubert dan timnya mengisi kekosongan.

Pada tanggal 26 Februari 2019, observatorium Atmosphere-Space Interactions Monitor (ASIM) mencatat lima kilatan biru, masing-masing sekitar 10 mikrodetik, di puncak badai, tidak jauh dari pulau Nauru di Samudra Pasifik.

Salah satu kilatan ini menghasilkan pancaran biru, mencapai lapisan stratopause. Pada ketinggian sekitar 50 hingga 55 kilometer dari bumi.

Selain itu, observatorium mencatat fenomena atmosfer yang disebut ELVES (kependekan dari Emisi Cahaya dan gangguan Frekuensi Sangat Rendah karena Sumber Pulsa Elektromagnetik).

Baca Juga: Pemprov Jabar Intens Lakukan Vaksinasi Agar Ekonomi Lekas Pulih 

Lebih lanjut, kilatan petir itu menghasilkan emisi merah yang tampak samar dan sangat terbatas.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x