PR BEKASI - Rasulullah SAW telah mengungkapkan sifat anak diakhir zaman sejak dahulu kala.
Hal tersebut juga dijelaskan melalui kisah seorang pria asing datang kepada Rasulullah SAW saat itu.
Selanjutnya pria tersebut segera duduk dihadapan Rasulullah SAW.
Baca Juga: Manfaatkan Lahan Pekarangan Rumah, 5 Budidaya Tanaman Penghasil Uang dengan Cepat
Saking dekatnya, pria tersebut hingga tak sadar telah menempelkan lututnya ke lutut Rasulullah SAW.
Sementar itu Rasulullah SAW tengah duduk bermajelis dengan sahabat.
Pria itu berpenampilan sangat rapi tak nampak padanya tanda bekas perjalanan jauh.
Baca Juga: Selalu Gunakan Bahasa Daerah, 1,3 Juta Anak di NTT Belum Bisa Berbahasa Indonesia
Namun, tak ada seorang pun yang mengenali bahwa dirinya sebagai warga madinah, sebagaimana diberitakan oleh RingtimesBanyuwangi.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Tanda Sifat Anak di Akhir Zaman yang Disebut Rasulullah, Beberapa Sudah Muncul".
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari YouTube Belajar Islam pada 23 Februari 2021.
Pertanyaan pun diajukan kepada nabi, namun setiap kali Rasulullah menjawabnya pria asing itu berkata kau benar-benar ibnu.
Baca Juga: Waspada! 2 Penyakit Serius Ditandai Seringnya Buang Air Kecil, Salah Satunya Penyakit Gula
Ibnu umar bin khottob yang ada disana sampai terheran-heran melihat pria asing dia sendiri yang bertanya dan dia pula yang membenarkannya, ujar al faruq.
Setelah beberapa pertanyaan dengan Islam, iman dan ihsan pria asing lantas bertanya “Beritahukanlah kepadaku tentang hari kiamat.”
Rasulullah menjawab, “tidaklah orang yang ditanya tentang hal itu lebih mengetahuidari orang yang bertanya.”
Baca Juga: Dihujat karena Bela Jokowi Terkait Kerumunan, dr.Tirta: Kan Saya Beropini Sesuai Isi Pikiran Saya
Maksudnya adalah Rasulullah tak tahu kapan hari kiamat tiba, pria asing berkata “ Kalau begitu, beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya.”
Rasulullah menjawab “Apabila seorang budak melahirkan majikannya jika orang yang telanjang kakimenjadi pemimpin orang banyak jika orang yang tak mengenakan baju (miskin) serta pengembala kambing belomba-lomba mendirikan bangunan megah menjulang tinggi. Itulah tanda-tand kiamat.”(HR: Bukhari dan Muslim)
Ibnu Hajar menyampaikan bahwa empat pendapat tentang makna budak wanita melahirkan tuannya.
Baca Juga: Ungkap Sosok Rudi Sipit Dibalik Kesuksesan Kariernya, Sule: Saya Pernah Numpang Tidur di Rumahnya
Salah satu pendapat tersebut yakni tentang anak-anak yang durhaka kepada orang tua terutama ibunya inilah pendapat yang kuat menurut Ibnu Hajar.
Seorang ibu seakan-akan diperbudak oleh anaknya, si anak berbuat durhaka dengan memposisikan diri seakan majikan ibunya.
Hal ini benar-benar terjadi di masa kini, begitu banyak perbuatan durhaka anak-anak yang memperlakukan ibunya seakan memperlakukan budak.
Baca Juga: Banjir Jakarta dan Semarang, Arief Poyuono: Nanti Solo Banjir Dibilang Gibran Salah juga
Yakni dengan mencela, memukul, mempekerjakan ibunya sendiri.
Seperti contoh:
- Setelah bergelar pendidikan tinggi ataupun memiliki pendapatan sendiri, seorang anak mencela dan merendahkan ibunya.
- Menyuruh ibu melakukan banyak hal, memintanya untuk membereskan segalanya dalam hal ini meminta ibu merawat anaknya sementara ia bekerja.
- Seharusnya orang tua mengatur anaknya malah sebaliknya anak yang mengatur orang tua.*** (Nadine Alifia Marsya/RingtimesBanyuwangi.Pikiran-Rakyat.com)