Tata Cara Salat Gerhana Bulan saat Super Blood Moon, Lengkap dengan Niat dalam Bahasa Arab-Latin

- 25 Mei 2021, 21:25 WIB
Ilustrasi salat gerhana.
Ilustrasi salat gerhana. /Freepik/Rawpixel

PR BEKASI - Gerhana Bulan total atau Khusuful Qamar akan terjadi Rabu, 26 Mei 2021.

Gerhana yang dijuluki super blood moon ini diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18:09 hingga 20:51 WIB.

Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan salat gerhana, walaupun dalam posisi Gerhana Bulan sebagian.

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa (khususnya agar pandemi Covid-19 segera berakhir), istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Akan Terjadi pada 26 Mei 2021, Berikut Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Gerhana

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Kementerian Agama, berikut Tuntunan Islam saat terjadi Gerhana:

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا  زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ
مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ
أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata:

“Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari)

Baca Juga: Tata Cara Puasa Syawal, Lengkap dengan Hukum, Waktu Pelaksanaan, dan Niat Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun Gerhana Bulan, antara lain yaitu:

1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan, karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Salat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam salat kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka, bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka.

Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai salat gerhana, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R. Muttafaq alaih).

3. Menyeru dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah". Maksudnya adalah panggilan untuk melakukan salat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (H.R. Abu
Daud dan al-Nasa'i).

Baca Juga: Tata Cara Puasa Syawal, Lengkap dengan Hukum, Waktu Pelaksanaan, dan Niat Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

Tidak ada adzan dan iqamah dalam pelaksanaan salat gerhana. Karena adzan dan iqamah hanya berlaku pada salat fardhu yang lima.

4. Disunnahkan mengeraskan bacaan surat, baik salatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam salat gerhana (H.R. Muttafaq alaih).

Tata Cara Salat Gerhana

1. Berniat di dalam hati.

Niat Shalat Gerhana Bulan (Khusuf)

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan likhusuufil qomari rok 'taini lillahi taa'ala

Artinya: "Aku niat salat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta'ala"

2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa

3. Membaca do'a iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih

Baca Juga: Salat Tahajud Jadi Amalan Penting di Malam Nuzulul Qur'an Besok, Berikut Tata Cara Lengkap Salatnya

4. Kemudian ruku.

5. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal).

6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

7. Kemudian ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya.

8. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal).

9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali.

Baca Juga: Terhalang Hujan, Begini Tata Cara Salat Tarawih Berjamaah Bersama Keluarga atau Sendirian di Rumah

10.Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

11. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa (khususnya agar wabah Covid-19 berakhir), beristighfar, dan bersedekah.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x