Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Keutamaan Berbakti kepada Kedua Orang Tua

- 18 Juni 2021, 07:50 WIB
ILustrasi. Khutbah Jumat singkat terbaru pada 2021. Membahas mengenai keuatamaan berbakti kepada kedua orang tua.
ILustrasi. Khutbah Jumat singkat terbaru pada 2021. Membahas mengenai keuatamaan berbakti kepada kedua orang tua. /Pexels

 

PR BEKASI - Khutbah Jumat singkat terbaru dengan tema keutamaan berbakti kepada kedua orang tua.

Selain dilakukan scara berjamaah, Khutbah Jumat juga merupakan syarat agar salat Jumat menjadi sah.

Khutbah Jumat diharapkan menjadi satu kegiatan agar jamaah mendapatkan ilmu-ilmu dari perspektif Islam dan bisa mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

Teks Khutbah Jumat kali ini ditulis oleh Nur Rohmad, Tim Aswaja NU Center di PWNU Jawa Timur.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Dua Amalan Surga yang Kerap Ditinggalkan Manusia

Berikut adalah Khutbah Jumat mengenai keutamaan berbakti kepada kedua orang tua yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari NU Online, Jumat, 18 Juni 2021.

Khutbah I

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ (الإسراء: ٢٣-٢٤)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan.

Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: 3 Keutamaan Bulan Dzulqa’dah dan 4 Peristiwa Penting di Dalamnya

Di dalam beberapa ayat di atas, Allah ta’ala memerintahkan kepada kita untuk tidak beribadah kecuali kepada-Nya serta berbuat baik kepada kedua orang tua. Bagaimanakah berbuat baik kepada kedua orang tua? Marilah kita simak uraian berikut ini.

Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah dengan berbakti kepada keduanya dan memuliakan keduanya. Begitu tinggi kemuliaan orang tua dalam Islam hingga sahabat Ibnu ‘Abbas radliyallallahu ‘anhuma berkata:

لَا تَنْفُضْ ثَوْبَكَ فَيُصِيْبَهُمَا الْغُبَارُ

“Jangan engkau kibaskan pakaianmu, sehingga kedua orang tuamu terkena debunya.”

Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Penyakit Hati yang Harus Dihindari Seorang Muslim

Disunnahkan menaati kedua orang tua dalam segala hal kecuali dalam perbuatan maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Bahkan taat dalam perkara-perkara yang makruh sekalipun juga dianjurkan dan diperintahkan.

Para ulama mengatakan bahwa jika salah satu dari kedua orang tua memerintah anaknya untuk melakukan perkara yang mubah atau meninggalkannya, disunnahkan bagi anak untuk menaatinya dalam hal tersebut.

Namun jika hati bapak atau ibu menjadi sedih dan sangat terpukul jika anak menyalahi keduanya dalam hal itu, maka pada saat itulah menjadi wajib baginya untuk menaati keduanya dalam perkara mubah tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

رِضَا اللهِ فِيْ رِضَا الْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُهُ فِيْ سَخَطِهِمَا (رَوَاهُ الحَاكِم والطَّبَرَانِيّ والبَيْهَقِيّ في شُعَب الإيْمَان)

Maknanya: “Ridla Allah berada pada ridla kedua orang tua dan murka Allah berada pada murka kedua orang tua” (HR al-Hakim, ath Thabarani dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).

Baca Juga: Video Viral Pria Tak Dikenal Coba Serang Imam Masjidil Haram saat Khutbah Jumat, Ternyata Begini Kronologinya

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Banyak sekali hadis yang menjelaskan mengenai keutamaan berbakti kepada orang tua. Di antaranya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

أَعْظَمُ النَّاسِ حَقًّا عَلَى الْمَرْأَةِ زَوْجُهَا وَأَعْظَمُ النَّاسُ حَقًّا عَلَى الرَّجُلِ أُمَّهُ (رواه الحاكم)

Maknanya: “Orang yang paling agung haknya terhadap seorang perempuan adalah suaminya dan orang yang paling agung haknya terhadap seorang laki-laki adalah ibunya” (HR al-Hakim).

Suatu ketika, salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَبَرُّ؟ قَالَ: أُمَّكَ، قُلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟، قَالَ: أُمَّكَ، قُلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمَّكَ، قُلْتُ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أَبَاكَ ثُمَّ الْأَقْرَبَ فَالْأَقْرَبُ (أخرجه أبو داود والترمذي وحسّنه)

Maknanya: “Aku bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang hendaknya aku (dahulukan untuk) berbakti kepadanya? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ayahmu, kemudian kerabat terdekat, lalu yang terdekat setelahnya” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan ia menilainya hasan).

Baca Juga: Pria Terobos Mimbar Imam di Masjidil Haram saat Khutbah Jumat, Begini Nasibnya Sekarang

Dipahami dari hadis di atas bahwa ibu didahulukan atas bapak dalam hal berbakti kepadanya.

Karena keletihan dan kelelahannya dalam merawat anak dengan penuh kasih sayang serta berbagai kesulitan yang dilaluinya, seperti saat mengandung, rasa sakit saat melahirkan, rasa letih saat menyusui dan rasa lelah saat mengurus dan merawat anak hingga sering kali tidak tidur di malam hari.

Suatu ketika sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma melihat seorang laki-laki menggendong ibunya di punggungnya thawaf mengelilingi Ka’bah. Laki-laki itu lalu bertanya kepada Ibnu ‘Umar: Wahai Ibnu ‘Umar, apakah Anda menilai aku telah memenuhi hak ibuku? Ibnu ‘Umar menjawab:

وَلَا بِطَلْقَةٍ وَاحِدَةٍ مِنْ طَلْقَاتِهَا وَلٰكِنْ قَدْ أَحْسَنْتَ وَاللهُ يُثِيْبُكَ عَلَى الْقَلِيْلِ كَثِيْرًا

“Belum, bahkan sama sekali tidak sebanding dengan satu di antara sekian kali rasa sakit yang dialaminya saat melahirkan, akan tetapi engkau telah berbuat baik kepadanya, dan mudah-mudahan Allah membalasmu atas kebaikan yang sedikit ini dengan balasan yang banyak.”

Baca Juga: Pria Terobos Mimbar Imam di Masjidil Haram saat Khutbah Jumat, Begini Nasibnya Sekarang

Hadirin yang dirahmati Allah,

Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan. Amin

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Itulah Khutbah Jumat singkat mengenai keutamaan berbakti kepada kedua orang tua.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x