Khutbah Jumat Terbaru 2021: Hal yang Penting Diperhatikan di Bulan Muharram

- 6 Agustus 2021, 06:06 WIB
Khutbah Jumat terbaru menyambut tahun baru Islam 1443 H yang jatuh pada 10 Agustus 2021.
Khutbah Jumat terbaru menyambut tahun baru Islam 1443 H yang jatuh pada 10 Agustus 2021. /ANTARA/Makna Zaezar

PR BEKASI – Materi Khutbah Jumat terbaru mengenai hal yang penting di perhatikan di bulan Muharram.

Diketahui, sebentar lagi umat muslim di seluruh dunia akan menyambut Tahun Baru Islam 1443 H.

Artinya umat muslim akan bertemu dengan bulan Muharrram.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Dua Amalan Surga yang Banyak Ditinggalkan

Oleh karena itu dalam artikel kali ini pun akan menyajikan Khutbah Jumat terkait Tahun Baru Islam 1443 H atau bulan Muharram.

Mari simak materi Khutbah Jumat mengenai hal yang penting di perhatikan di bulan Muharram yang ditulis oleh Dosen UNU Surakarta, Dr. Rustam Ibrahim.

Berikut materi Khutbah Jumat mengenai hal yang penting di perhatikan di bulan Muharram, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman NU, Jumat, 6 Agustus 2021.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: 3 Golongan yang Tidak Akan Diajak Bicara di Hari Kiamat

Khutbah Pertama

 اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ   

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Alhamdulillah, pada bulan ini kita akan  memasuki tahun baru Hijriah, yaitu bulan Muharram 1443 H. Perlu kita syukuri karena bulan Muharram termasuk bulan yang mulia.

Menurut Ibnu al-Jauzi dalam kitab at-Tabshîrah juz 2 halaman 6, bulan Muharram adalah bulan yang mulia derajatnya. Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Tiga Amalan yang Tidak Putus

Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab. Sebagaimana firman Allah dalam Surat at-Taubah:36:  

 إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ   

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (QS at-Taubah: 36)    

Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir al-Fakhrir Razi juz 16 halaman 53 menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya. Beliau menyatakan:  

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Empat Kunci Memperlancar Rezeki

 وَمَعْنَى الْحَرَمِ: أَنّ الْمَعْصِيَةَ فِيْهَا أَشَدُّ عِقَاباً ، وَالطَّاعَةُ فِيْهَا أَكْثَرُ ثَوَاباً   

Artinya: “Maksud dari haram adalah sesungguhnya kemaksiatan di bulan-bulan itu memperoleh siksa yang lebih berat dan ketaatan di bulan-bulan tersebut akan mendapat pahala yang lebih banyak."  

Jamaah salat Jumat hafidhakumullah, bulan Muharram adalah momen terbaik untuk meningkatkan kebaikan dan ketakwaan kepada Allah.

Di bulan Muharram ini terdapat hari yang istimewa, yaitu hari ‘Asyura. Di hari tersebut umat Islam disunnahkan untuk berpuasa.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Tiga Harta Simpanan yang Paling Utama Bagi Umat Muslim

Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim, Juz 8 halaman 9 menjelaskan sebuah hadits shahih riwayat Imam Muslim:

   عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ، فَوَجَدَ الْيَهُودَ يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَسُئِلُوا عَنْ ذَلِكَ؟ فَقَالُوا: هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي أَظْهَرَ اللهُ فِيهِ مُوسَى، وَبَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى فِرْعَوْنَ، فَنَحْنُ نَصُومُهُ تَعْظِيمًا لَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَحْنُ أَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَأَمَرَ بِصَوْمِهِ   

Dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata: "Rasulullah ﷺ hadir di kota Madinah, kemudian beliau menjumpai orang Yahudi berpuasa di bulan ‘Asyura, kemudian mereka ditanya tentang puasanya tersebut, mereka menjawab: hari ini adalah hari dimana Allah memberikan kemenangan kepada Nabi Musa AS dan Bani Israil atas Fir’aun, maka kami berpuasa untuk menghormati Nabi Musa.

Baca Juga: Bolehkah Salat Idul Adha Dilaksanakan Tanpa Khutbah? Berikut Penjelasan MUI

Kemudian Nabi bersabda: Kami (umat Islam) lebih utama dengan Nabi Musa dibanding dengan kalian, Kemudian Nabi Muhammad memerintahkan untuk berpuasa di hari ‘Asyura."   

Dalam riwayat lain, para sahabat kemudian bertanya pada Nabi, bahwa hari ‘Asyura adalah hari yang dimuliakan oleh orang Yahudi dan Nasrani.

Kemudian Nabi bersabda: Insya Allah tahun depan kita berpuasa di hari yang ke Sembilan.

Baca Juga: Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa Terbaru 2021: Haji, Kurban dan Pandemi Covid-19

Dari hadits tersebut di atas, Imam Syafi’i berpendapat bahwa disunnahkan berpuasa di hari Sembilan dan sepuluh di bulan Muharram.

Karena Nabi telah melaksanakan puasa di hari ‘Asyura dan berniat puasa di hari ke Sembilan di bulan Muharram (dikutip Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim juz 8 halaman 9).

Puasa di hari ke sembilan memiliki tujuan untuk membedakan antara puasa orang Islam dan orang Yahudi.

Baca Juga: Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa Terbaru 2021: Haji, Kurban dan Pandemi Covid-19

Karena itu hukumnya makruh jika kita hanya puasa di hari ke sepuluh saja karena ada keserupaan dengan orang Yahudi.

Dari beberapa riwayat hadits di atas dapat kita simpulkan bahwa umat Islam disunnahkan untuk melakukan puasa di hari ke Sembilan dan hari ‘Asyura di bulan Muharram.   

Jamaah salat Jumat hafidhakumullah, Mengapa hari Asyura disebut dengan Asyura (sepuluh)?

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x