Khutbah Jumat Bahasa Indonesia Terbaru 2021: Empat Perkara yang Kelak Ditanyakan pada Hari Kiamat

- 16 September 2021, 19:51 WIB
Ilustrasi. Khutbah Jumat terbaru September 2021 tentang empat perkara yang kelak ditanyakan di hari kiamat.
Ilustrasi. Khutbah Jumat terbaru September 2021 tentang empat perkara yang kelak ditanyakan di hari kiamat. /Pexels/David McEachan

“Dari Abdullah bin Busr ra meriwayatkan bahwa ada seorang Arab Badui berkata kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab: “Siapa yang paling panjang umurnya dan baik amalannya. Dan seburuk-buruk manusia siapa yang panjang umurnya dan buruk amalnya” (HR Tirmidzi).

Berbahagialah bagi siapa saja yang dapat memanfaatkan umurnya untuk menabur amal shalih, dan celakalah bagi mereka yang menggunakannya untuk berbuat kerusakan di atas bumi.

Alhasil, kita akan tergolong sebagai manusia terbaik, bila dalam kesempatan hidup itu kita pandai memanfaatkannya umur kita sesuai kehendak Allah.

Hadirin yang dirahmati Allah

Pertanyaan Kedua di hari kiamat adalah untuk apa ilmu yang telah dimiliki? Ilmu adalah kunci utama dalam menjalani kehidupan.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru Agustus 2021 tentang Kemerdekaan Indonesia, Menyambut HUT Ke-76 RI

Artinya, bila kita menginginkan sesuatu urusan dunia, maka diperlukan ilmu. Demikian juga, bila kita menginginkan pahala akhirat, diperlukan ilmu.

Maka, jika ilmu itu bermanfaat akan menjadi sumber ketenangan hidup, yang disebabkan dalam diri pemiliknya ada rasa takut dan ketundukan total kepada Allah SWT.

Ilmu itu akan selalu dimanfaatkan untuk hal-hal yang dianjurkan oleh agama, sedangkan jika Ilmu itu digunakan untuk membohongi atau menipu orang lain, menistakan agamanya sendiri, maka ia dapat digolongkan dalam ilmu yang tidak bermanfaat, sehingga dapat disimpulkan ilmu yang tidak bermanfaat akan membawa kesengsaraan hidup.

Maka tepatlah do’a yang diajarkan oleh Nabi Muhammad: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaaat, rizki yang baik lagi halal. Serta amal yang diterima (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah