2. Myanmar - Smile As They Bow dari Nu Nu Yi
Kisah dalam novel ini berpusat pada Festival Taungbyon, yang diadakan setiap tahun untuk menghormati saudara Taungbyon nat atau dua bersaudara dari desa Taungbyon.
Smile As They Bow menawarkan kisah romantis yang menyentuh hati antara seorang dukun waria dan asistennya.
1. Indonesia - Beauty Is a Wound alias Cantik Itu Luka dari Eka Kurniawan
Menggabungkan sejarah, tragedi, sindiran, humor, dan romansa – semuanya menjadi epik, novel karya Eka Kurniawan mengaburkan batas antara masa lalu dan masa kini Indonesia melalui surealisme dan sihir.
Meski Eka Kurniawan membantah bahwa buku itu adalah novel sejarah negaranya, buku itu masih mengeksplorasi banyak momen penting yang membentuk Indonesia modern.
Hal ini menyebabkan buku tersebut dimasukkan dalam 100 buku terkenal The New York Times.***