Miliki Bintang Serupa Matahari, Ilmuwan Klaim Temukan Planet Ekstrasurya yang Berpotensi Dihuni

9 Juni 2020, 10:38 WIB
PENAMPAKAN cakrawala Bumi saat Matahari terbenam di atas Samudra Pasifik.* /Dok. NASA/

PR BEKASI - Para ilmuwan telah menemukan planet ekstrasurya atau di luar tata surya galaksi Bimasakti yang berpotensi dihuni dan bintangnya merupakan 'cermin' dari kehidupan Bumi dan Matahari.

Para ahli dari Institut Max Planck untuk Penelitian Sistem Tata Surya di Gottingen, Jerman memimpin tim internasional dalam penemuan pasangan bintang-planet ekstrasurya.

Selain itu, Observatorium Sonneberg di Jerman, Universitas Gottingen, Universitas California di Santa Cruz, dan NASA juga ikut berpartisipasi dalam penelitian ini.

Baca Juga: Polisi Berhasil Tangkap 1 Pelaku di Cikarang, Perampokan Berkedok Pengamen di Angkot 

Penelitian ini sudah diterbitkan dalam jurnal yang berjudul 'Astronomi dan Astrofisika'.

Dilansir dari Fox News, Selasa 9 Juni 2020, Max Planck Institute menjelaskan bahwa Exoplanet KOI-456.04 ukurannya dua kali kurang dari Bumi, tetapi mengorbit bintang seperti Matahari.

Bintang ini berjarak hanya 3.000 tahun cahaya dari tata surya. Satu tahun cahaya yang mengukur jarak di ruang angkasa, sama dengan sekitar 6 triliun mil.

"KOI-456.04 berada di wilayah zona layak huni, di kisaran jarak sekitar bintang yang mengakui air permukaan cair di planet mirip Bumi, yang sebanding dengan posisi Bumi di sekitar Matahari," kata para ilmuwan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Baca Juga: Rehabilitasi di RSKO Cibubur Dilakukan Hari Ini, Widi Mulia Akan Dampingi Dwi Sasono 

Para ahli juga mencatat bahwa bintang induk KOI-456.04 tidak seperti bintang pusat dari kebanyakan planet ekstrasurya lainnya.

"Bintang inangnya yang disebut Kepler-160, sebenarnya memancarkan cahaya seperti bintang-bintang pusat dari hampir semua exoplanet lain, di sisi lain memancarkan radiasi inframerah lebih kecil dan lebih redup ketimbang Matahari dan karenanya termasuk dalam kela bintang katai merah," kata Max Planck Intitute.

Para ilmuwan menggunakan algoritma pencarian baru untuk menemukan kandidat planet KOI-456.04 yang memiliki jari-jari bumi 1.9 dan periode orbit 378 hari.

"Kondisi permukaan pada KOI-456.04 bisa serupa dengan yang diketahui di Bumi, asalkan atmosfernya tidak terlalu masif dan tidak mirip dengan Bumi," ucapnya.

Baca Juga: Perbatasan Eropa Akan Kembali Dibuka Juli, Republik Ceko Ditunjuk Uni Eropa Jadi Percontohan 

"Jumlah cahaya yang diterima dari bintang inangnya sekitar 93 persen dari sinar matahari yang di terima di Bumi," ujarnya.

Namun para ahli juga mencatat bahwa lebih banyak data diperlukan untuk secara resmi menyatakan KOI-456.04 adalah planet.

"Saat ini tidak dapat dikesampingkan sepenuhnya bahwa KOI-456.04 pada kenyataannya adalah kebetulan statistik atau kesalahan pengukuran sistematis bukannya planet asli," ujarnya.

Timnya telah memperkirakan kemungkinan sifat planet KOI-456.04 yakni sekitar 85 persen. Sementara untuk mendapatkan status sepenuhnya planet formal membutuhkan setidaknya sebanyak 99 persen.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Fox News

Tags

Terkini

Terpopuler