Perubahan Perilaku Masyarakat Saat Pandemi Jadi Alasan, Gojek Resmi Tutup layanan GoLife

24 Juni 2020, 07:47 WIB
Gojek. //Aplikasi Gojek

PR BEKASI - Perusahaan transportasi berbasis aplikasi yang berkembang menjadi multi layanan, Gojek akan menghentikan layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage, GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.

Keputusan itu diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak dalam situasi pandemi virus corona atau Covid-19.

"Kalian telah mendengar dari kami berdua mengenai bagaimana luar biasanya Covid-19 mempengaruhi bisnis kita dan menghadirkan sejumlah tantangan yang harus kita hadapi dan sikapi bersama-sama," kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam surel kepada karyawan Gojek seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekas.com dari Antara Selasa, 23 Juni 2020.

Baca Juga: PHK Karyawan Secara Global Dibenarkan oleh Gojek: Kami Akan Memangkas 430 Karyawan

Dia juga melanjutkan bahwa tantangan terbesar lainnya adalah masih adanya ketidakpastian di masa mendatang serta fakta adany perubahan cara operasional beberapa bisnis dan produk yang mereka miliki.

Kedua bisnis ini, GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Covid-19.

Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.

Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Masih Berpotensi Melanda Wilayah Jabar 24 Juni

Penutupan layanan GoLife akan berdampak pada mitra GoLife karena pandemi Covid-19.

Gojek akan memberikan dukungan berupa 'Program Solidaritas Mitra Covid-19' kepada mitra yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan akibat virus corona.

Hal ini berupa program peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan.

Baca Juga: Nekat Berlibur di Kawasan Puncak dan Cianjur, 88 dari 1.551 Wisatawan Reaktif Covid-19

Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria.

Selain itu, menyusul hal tersebut sebanyak 430 karyawan atau setara dengan 9 persen dari total karyawan yang sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan.

Saat ini, Gojek memperkuat fokus kepada bisnis inti (core business) yang memiliki dampak paling luas kepada masyarakat yaitu bisnis transportasi, pesan-antar makanan, dan uang elektronik sebagai langkah jangka panjang dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: TKA Tiongkok Mulai Berdatangan Sejak Selasa Malam, Wajib Jalani Karantina 14 Hari

"Fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan akan memastikan kita dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang," ujar Kevin.

"Namun, kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini," katanya.

Langkah yang telah diumumkan ini membuat Gojek menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup tiga layanan inti tersebut.

Baca Juga: Donald Trump Siap Penjarakan Demonstran yang Rusak Patung dan Monumen Bersejarah

Di samping itu, Gojek juga mencatat layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi seperti bisnis logistik, yang tumbuh 80 persen sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik dua kali lipat.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler