Spotify Umumkan Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap 1500 Karyawan

5 Desember 2023, 22:39 WIB
Ilustrasi Spotify. /Pixabay/

PATRIOT BEKASI - Spotify, platform streaming musik terkemuka di dunia, baru-baru ini mengumumkan keputusan sulit untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 1.500 karyawan.

Sebagaimana tim PikiranRakyat-PatriotBekasi.com mengutip dari laman engadget, keputusan CEO Daniel Ek ini, yang mengejutkan sebelum musim liburan akhir tahun, bertujuan untuk mengatasi tantangan keuangan perusahaan dan menyelaraskan biaya operasional dengan tujuan keuangannya.

Sebagai informasi Spotify melonjak pada tahun 2020 dan 2021 didorong oleh biaya modal yang lebih rendah.

Meski memiliki kinerja yang kuat dan laporan laba yang positif, Daniel Ek menjelaskan bahwa perusahaan menghadapi pilihan sulit antara melakukan pengurangan lebih kecil dalam dua tahun ke depan atau mengambil tindakan tegas sekarang.

Baca Juga: 6 Agenda Konser Tulus Desember 2023, Cek Tanggal Perfom dan Lokasinya

Bahkan setelah PHK sebelumnya pada awal tahun 2023 dan Mei, yang memangkas sekitar 8 persen tenaga kerjanya, Ek mencatat bahwa struktur biaya perusahaan masih terlalu besar untuk kebutuhan masa depan.

Memilih pilihan terakhir, Daniel Ek menekankan perlunya penyesuaian substansial untuk menyesuaikan biaya perusahaan agar dapat mencapai tujuannya, dan menyadari dampak buruk yang akan ditimbulkan oleh keputusan ini terhadap tim.

Sekitar 1.500 karyawan akan terkena dampak PHK kali ini. Untuk memudahkan transisi, Spotify berencana menawarkan pesangon rata-rata lima bulan, jaminan kesehatan selama periode ini, serta dukungan imigrasi dan karier.

Pengumuman Daniel Ek menggarisbawahi perlunya Spotify mengadopsi model operasional yang lebih ramping pada fase berikutnya. Hal ini menyusul diperkenalkannya model royalti yang diperbarui yang bertujuan untuk meningkatkan pembayaran kepada artis yang bekerja sekaligus mengurangi modus penipuan.

Spotify secara konsisten meningkatkan basis penggunanya, kini memiliki 574 juta pengguna aktif bulanan, meningkat 26% dari tahun ke tahun.

Meskipun terjadi pertumbuhan, profitabilitas masih sulit dicapai, dengan beberapa kuartal terakhir menunjukkan keuntungan yang langka. Daniel Ek menjanjikan rincian lebih lanjut mengenai implikasi perubahan ini dalam beberapa minggu mendatang.

Selain itu, Spotify juga menegaskan komitmen mereka terhadap inovasi dan pengembangan produk. Perusahaan berencana untuk meningkatkan fokus pada proyek-proyek strategis yang dianggap krusial bagi pertumbuhan jangka panjang.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Spotify dalam menghadapi tantangan dan peluang yang terus berkembang di industri streaming musik.

Reaksi terhadap pengumuman ini bermacam-macam. Sejumlah analis industri menyambut langkah restrukturisasi ini sebagai respons yang cerdas terhadap lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat.

Namun, beberapa pihak kritis menyayangkan dampak sosial dari pemutusan hubungan kerja tersebut, khususnya di tengah-tengah hubungan ekonomi yang masih dirasakan oleh banyak orang di seluruh dunia.

Keputusan Spotify ini menjadi refleksi dari tekanan yang dialami perusahaan teknologi besar untuk terus beradaptasi dan bersaing di tengah dinamika pasar yang cepat berubah.

Meski langkah ini tidak terhindarkan, keterbukaan dan komunikasi transparan dari pihak manajemen diharapkan dapat membantu memahami konteks serta memberikan dukungan yang dibutuhkan bagi karyawan yang terkena dampak.

***

Editor: M Hafni Ali

Tags

Terkini

Terpopuler